Sistem politik kita hanya menghasilkan orang-orang kayak gini. Orang-orang yang bisanya menghina yang lemah; mengancam anak-anak kecil dan mengharapnya menjadi serdadu!
Sistem perwakilan kita menghasilkan orang macam Uya Kuya, yang sama sekali tidak bersimpati pada penderitaan orang lain.
Di Republik Konten ini, mereka membuai pemirsanya dengan sensasi. Tidak ada pemilih di Republik Konten. Yang ada hanya pemirsa dengan mulut ternganga. Bahkan ketika dihina!
Dalam tata negara ini, kalau kowe lemah dan miskin, kowe berhak dihina, diinjek, seraya tetep jadi wajib pajak. Dan, kalau belanja pilihanmu cuman dua: IndoMulyono atau AlfaMulyono.
Dalam imajinasimu, wahai kaum kere Nusantara, penguasamu adalah orang-orang rendah hati dan baik.
Namun kowe nggak sadar bahwa butuh jadi kaya dan berkuasa dulu sebelum kowe jadi rendah hati.
Kowe miskin? Mau serendah hati apa? Wong kowe sudah berada di dasar! Kowe kere, mau baik gimana? Wong kowe nggak punya bansos untuk dibagi.
Tapi itulah hukum alam sosial. Para kere memuja para penindasnya! Kecuali kalau kowe melawan.
(Made Supriatma)
