PUNGLI DILEGALKAN, ITULAH INDONESIA
Kalian lihat foto ini. Sudah? Ini adalah pantai Copacabana di Rio de Jenairo, Brasil. Terkenal sekali. Panjang pantai ini 4 kilometer.
Apakah ada loket tiket masuk? NGGAK ADA!
Apakah ada petugas berdiri malakin orang-orang? NGGAK ADA!
Apakah ada uang keamanan? Kebersihan? NGGAK ADA!
Tapi pantai ini relatif bersih. Aman. Dan tentu saja, menjadi pusat bisnis, wisata bernilai trilyunan rupiah. Kok bisa? Karena di negeri orang pola pikirnya beda banget.
Di sana, mereka berlomba-lomba bikin hotel bagus, rumah makan bagus, jasa penyewaan, atraksi, jasa pemandu, toko souvenir, mall, dll dsbgnya, agar pengunjung jutaan orang, dan pengunjung mau transaksi, beli-beli, belanja. Dus, saat transaksi terjadi, trilyunan, maka warga setempat bahagia, lapangan pekerjaan tumbuh. Daaan sebagian pajak transaksi ini bisa utk mengelola pantai. Jadi pemasukan kota. Bayar gaji-gaji pegawai, dll.
Paham tidak?
Di Indonesia, jangankan pantai 4 km, bahkan itu pantai cuma 100 meter, berebut pejabat-pejabat, warga setempat, masang patok, bikin pagar, gerbang, bikin loket, berdiri deh bawa-bawa karcis. Uang keamanan, uang kebersihan. Yang itu pantai tetap kotor dan tdk aman pula. Gimana mau rame coba pengunjungnya?
Di negara orang, pengunjung dibuat seramai-ramainya, baru bisnis jalan.
Di Indonesia, pungli dilegalkan. Padahal itu pantai siapa yg bikin? Kakek neneknya pejabat? Penduduk setempat? Kamu ngasih berapa karung pasir? Pantai itu Tuhan yg bikin, dodol! Dikasih gratis.
Di Indonesia ini, pantai, gunung, danau, taman nasional, banyak diklaim "milik pribadi". Mereka pasang tarif. Pemerintah bahkan melegalkan pungli dengan bikin Perda, Permen, dll dsbgnya. Dgn alasan sok mulia, padahal pungli.
Paham tidak? Puluhan tahun Indonesia ini jadi negeri pungli. Mengada-ada, dikit-dikit tiket masuk, dikit-dikit bayar.
Saya doakan kalian besok-besok bisa ke pantai-patai top, gunung-gunung terkenal di luar negeri, biar kebuka matanya. Di negara maju masuk pantai-pantai itu gratis. Hanya di negara seperti Indonesia yg bayar.
(By TERE LIYE)