[PORTAL-ISLAM.ID] Justin Trudeau telah mengumumkan dia mengundurkan diri sebagai perdana menteri Kanada.
Pengumuman pengunduran dirinya disampaikan Trudeau di depan kediamannya, Rideau Cottage, di Ottawa pada Senin (6/1/2025), di mana dia berbicara dalam bahasa Inggris dan Prancis.
"Saya ingin mengundurkan diri sebagai pemimpin partai (Partai Liberal), sebagai perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin berikutnya," kata dia diberitakan AFP.
Trudeau mengumumkan niatnya mengundurkan diri sebagai perdana menteri setelah hampir 10 tahun menjabat.
Trudeau, 53 tahun, mulai menjabat pada November 2015 dan memenangkan pemilihan ulang dua kali. Dia menjadi salah satu perdana menteri Kanada yang menjabat paling lama.
Namun popularitas Trudeau mulai menurun dua tahun terakhir, di tengah kemarahan publik atas kenaikan harga barang dan sejumlah hal lainnya.
Jajak pendapat menunjukkan Partai Liberal akan kalah telak dari oposisi resmi Partai Konservatif dalam pemilihan yang harus diadakan pada akhir Oktober, terlepas dari siapa pun pemimpinnya.
Trudeau mendapat tekanan berat dari legislator Partai Liberal (internal partainya sendiri) untuk mengundurkan diri dan jajak pendapat menunjukkan partai tersebut akan hancur pada pemilihan berikutnya karena pengaruh dia.
Berikut sejumlah penjelasan di balik keputusan pengunduran diri Trudeau seperti dikutip dari The Guardian:
Mengapa dia mendapat tekanan?
Peringkat persetujuan Trudeau, yang dulu menjadi bintang politik progresif global, melemah hingga mencapai angka terendahnya, yakni 33 persen pada akhir tahun lalu. Survei yang sama mengungkapkan frustrasi yang meluas terhadap kemerosotan ekonomi.
Seperti banyak pemimpin di Barat, Trudeau menghadapi inflasi yang tercatat tinggi dan harga makanan yang melambung. Krisis perumahan domestik, yang menyebabkan harga rumah di beberapa daerah melonjak 30-40 persen dalam beberapa tahun terakhir, semakin memperburuk ketidakpuasan terhadap pemerintahannya.
Skandal politik selama masa jabatannya yang panjang juga tidak membantu citranya. Pada 2017, Trudeau mendapat teguran karena menerima hadiah, termasuk liburan dan penerbangan helikopter pribadi. Dia dikritik pula karena melewatkan hari pertama peringatan rekonsiliasi nasional dengan berlibur ke pantai, serta pengungkapan bahwa anggota keluarganya dibayar ratusan ribu dolar oleh sebuah lembaga amal yang baru-baru ini menerima kontrak besar dari pemerintahannya.
Mengapa hal ini terjadi sekarang?
Menurut hukum federal, pemilu harus diadakan paling lambat Oktober 2025. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, anggota Partai Liberal mulai menilai apakah sudah saatnya bagi pemimpin mereka untuk mundur dan digantikan oleh orang baru.
Akhir tahun lalu, hampir 20 anggota legislatif dari Partai Liberal menandatangani surat yang meminta perdana menteri untuk mengundurkan diri atau menghadapi kemungkinan kekalahan telak.
Pada pertengahan Desember 2024, Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland secara dramatis mengundurkan diri dan mengkritik Trudeau secara terbuka, mempertanyakan apakah dia mampu menghadapi masa jabatan kedua Donald Trump. Beberapa hari kemudian, para legislator dari Atlantik, Ontario, dan Quebec mengatakan sudah waktunya untuk memilih pemimpin baru.
Kebijakan ekonomi nasionalis "America First" yang diusung oleh Trump yang akan dilantik sebagai presiden ke-47 AS, termasuk ancaman tarif 25 persen pada Kanada.
Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland telah memperingatkan bahwa Kanada, yang merupakan mitra dagang terbesar AS, perlu menganggap ancaman ini "sangat serius".
Namun, komentar Freeland mengenai kemampuan Trudeau dalam menghadapi Trump dilihat juga sebagai upaya untuk meraih kekuasaan secara domestik. Dia telah diprediksi sebagai calon penerus yang akan memimpin Partai Liberal jika Trudeau mundur.
Dengan semua partai oposisi secara terbuka menyatakan bahwa mereka tidak lagi percaya pada pemerintah Liberal, kemungkinan pemilu akan digelar lebih cepat dari Oktober.
Partai Konservatif diperkirakan akan memenangkan pemerintahan mayoritas berdasarkan jajak pendapat saat ini. Namun, hasil tersebut bisa sangat bergantung pada pemimpin baru yang dipilih oleh Partai Liberal.