[PORTAL-ISLAM.ID] Netizen X (twitter) memperhatikan ada akun-akun pribadi polisi yang mulai aktif di X.
"Tiba2 akun pribadi polisi yang followersnya banyak di IG disuruh bikin X. Dan sekarang sregep posting di X 😔
Sistematis konsepnya 😀," cuit akun X @Jateng_Twit.
Lalu salah seorang akun polisi menanggapi....
"Emang ndak boleh kami anggota polri menebarkan kebaikan melalui media sosial ..? kok sampai sebegini kuatirnya akun ini. Silakan dinilai apapun. kami hanya ingin berbuat ikhlas manfaat buat warga masyarakat tanpa tujuan lainnya," cuit akun X @Purnomodttrad52.
NAH... balasan akun polisi ini lalu ditanggapi makjleb mas Rumail Abbas @Stakof:
- Polisi tidak perlu ikhlas, karena ini profesi. Disebut profesi karena melakukan pekerjaan dan mendapatkan bayaran setelah menunaikannya.
- Di tengah kondisi Polisi yang dibayang-bayangi kasus (contoh kasus Gamma pelajar SMK Semarang yang dibunuh polisi & kasus Kanjuruhan), kehadiran kalian yang sporadis ini sangat intimidatif.
- Polisi juga tidak perlu memvalidasi keikhlasan mereka, bahkan di media sosial. Polisi cukup melakukan dedikasi para profesinya.
- Kemanfaatan Polisi buat warga hanya bisa dihitung secara kualitatif (dan mungkin kualitatif) pada dedikasinya.
- Polisi, kok, bahas ikhlas.
- Kalau mau ikhlas, ya, jadi merbot musala Nurul-Pinggir-Kali yang lampunya kelap-kelip.
- Polisi, kok, bahas keikhlasan. Ikhlas itu tulus dan sepenuh hati. Bukannya dibayar bulanan dengan pajak. Di samping itu, oknum yang minta upeti lalu lintas itu polisi. Bukan Pak Ogah.
- "Emang ndak boleh kami anggota polri menebarkan kebaikan melalui media sosial ..?"
- Gak boleh! Polisi bukan perusahaan yang wajib ngasih CSR. Polisi itu... P R O F E S I
- Fokus di profesimu saja, yaitu sebuah pekerjaan yang dibayar setelah diselesaikan. Dan fokus kerja saja.
- "Lho, punya karyawan yang ikhlas itu penting."
- Gak penting. Karyawan dibayar untuk melakukan pekerjaannya secara profesional. Dia menempuh seleksi, pendidikan, dan digaji rutin gak pernah telat. Dapat privilege juga.
- Btw, tiba-tiba banyak akun polisi yang ada di X. Dan pada centang biru. Bukan intimidatif lagi kalau ini, sih.
👇👇
Polisi tidak perlu ikhlas, karena ini profesi. Disebut profesi karena melakukan pekerjaan dan mendapatkan bayaran setelah menunaikannya.
— Rumail Abbas (@Stakof) January 27, 2025
Di tengah kondisi Polisi yang dibayang-bayangi kasus (ex. Gamma & Kanjuruhan), kehadiran kalian yang sporadis ini sangat intimidatif. https://t.co/uFBe0jyOyp
Polisi juga tidak perlu memvalidasi keikhlasan mereka, bahkan di media sosial. Polisi cukup melakukan dedikasi para profesinya.
— Rumail Abbas (@Stakof) January 27, 2025
Kemanfaatan Polisi buat warga hanya bisa dihitung secara kualitatif (dan mungkin kualitatif) pada dedikasinya.
Polisi, kok, bahas ikhlas. pic.twitter.com/RMimZk1iZ9