Naik gunung saja dibisniskan
Siapa sih yang punya gunung itu? Jokowi? Prabowo? Kepala Taman Nasional? Bukaaan. Bahkan gunung itu bukan milik warga setempat.
Rinjani, Semeru, Leuser, Latimojong, tidak terhitung gunung2 di Indonesia itu siapa yang bikin? Penduduk setempat? Sejak kapan mereka bisa bikin gunung? Pemerintah yg bikin? Halunya bukan main. Pejabat2 Taman Nasional yg nguruk itu gunung? Ngimpi!
Saya terus terang tertawa (menertawakan) peraturan baru saat Gunung Semeru kembali dibuka utk pendakian (sampai Ranu Kumbolo). Kenapa? Bukan main, mendadak mereka menambah peraturan khusus: Harus pakai pendamping, dgn tarif Rp 300.000/hari.
Siapa pendamping ini? Bukan guide, bukan porter. Pendamping saja, jenis profesi baru. Ini mungkin idenya, berasal dari orang2 yg suka dugem, dan mereka suka didampingi. Aneh sekali. Super aneh. Lantas apa tanggung jawab pendamping? Lebih aneh lagi. Menemani. Memastikan pendaki tdk melanggar peraturan.
Orang2 ini, saat bikin peraturan pasti di kepalanya sudah merasa keren banget. Wah wah, demi pemberdayaan masyarakat setempat. Wah wah, demi lapangan kerja. Tapi caramu ini primitif. Banget. Ini sih simpel pungli yg kamu legalkan. Nah, jika kamu benar2 pengen warga itu diberdayakan, kamu cari ide agar pengunjung tambah rame, dan pengunjung belanja makanan, penginapan, jasa guide/porter, sewa alat2, produk2, transaksi sukarela, itu baru benar2 menaikkan ekonomi setempat. Bukan kamu WAJIB kan mengeluarkan uang dgn cara2 begini.
Pejabat2 taman nasional ini entah gimana logikanya, bahkan sekarang bawa drone tarifnya gila2an. Tarif masuk taman nasional juga naik. Lah, pengunjung jadi rame ke sana itu gara2 foto, video bagus. Malah kamu tarifin drone-nya.
Sekali lagi, sy bertanya: siapa sih yg bikin gunung, laut, pantai, danau, di Indonesia ini? Apakah kakek neneknya pejabat2 ini? Apakah kakek neneknya penduduk setempat? Bukannya bersyukur, membuka pintu lebar2 bagi seluruh rakyat utk menikmati alam Indonesia, eh dia bisniskan.
Kalian itu mbok ya mindset-nya mempermudah, bukan malah bikin tambah rumit. Rakyat itu sdh bayar pajak, dll loh. Kalian mah enak, malah digaji dgn pajak2 ini.
(By Tere Liye)