[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Menteri Keamanan Nasional Israel, Ben Gvir menganggap bahwa kembalinya para pengungsi ke Gaza utara merupakan kemenangan bagi Hamas serta merupakan potret kekalahan yang nyata bagi Israel.
“Ini adalah bagian paling memalukan dari kesepakatan gencatan senjata yang tidak bertanggung jawab. Ini sama sekali bukan tanda kemenangan mutlak (bagi Israel), tapi justru penyerahan diri sepenuhnya (kepada Hamas),” ujar Ben Gvir.
Ben Gvir yang baru saja mengundurkan diri sebagai protes atas tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas menganggap bahwa pembukaan koridor Netzarim dan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah-rumah mereka di Jalur Gaza utara sebagai penyerahan diri total Israel pada Hamas.
Dalam postingannya di platform X, Ben Gvir mengatakan bahwa, “Pembukaan koridor Netzarim pagi ini dan mengembalikan puluhan ribu warga Gaza ke Jalur Gaza utara merupakan kemenangan nyata bagi Hamas.”
Menteri sayap kanan radikal Israel itu menambahkan: “Ini adalah bagian paling memalukan dari kesepakatan gencatan senjata yang tidak bertanggung jawab. Ini sama sekali bukan tanda kemenangan mutlak, justru bentuk penyerahan diri sepenuhnya (kepada Hamas).”
Dia melanjutkan: “Para tentara Israel tidak mengorbankan nyawa mereka di Jalur Gaza demi hal ini, kita harus kembali berperang (di Gaza) dan harus melanjutkan (upaya) menghancurkan Hamas.”
Para pengungsi di Gaza selatan memulai perjalanan kembali mereka ke Gaza utara, pada hari Senin (27/01/25) setelah kesepakatan perjanjian gencatan senjata.
Kantor media pemerintah di Jalur Gaza mengumumkan sekitar 300.000 warga Palestina yang mengungsi ke wilayah selatan telah kembali ke Gaza utara (Kota Gaza), 15 bulan setelah mereka terpaksa mengungsi karena genosida dan pemboman brutal yang dilakukan terus menerus.
Hamas: Kembalinya Warga Gaza ke Utara Merupakan Kemenangan Melawan Rencana Pemindahan
Hamas mengatakan pada Senin (27/1/2025) bahwa kembalinya warga Gaza ke utara wilayah yang hancur setelah dipaksa mengungsi oleh perang selama lebih dari 15 bulan merupakan sebuah kemenangan melawan “rencana” pemindahan paksa warga Palestina.
“Kembalinya para pengungsi adalah kemenangan bagi rakyat kami, dan menandakan kegagalan dan kekalahan rencana pendudukan dan pemindahan,” kata kelompok perlawanan tersebut saat ribuan warga Gaza mengalir ke utara setelah pasukan IDF meninggalkan poros Netzarim.
Pemimpin Hamas, Izzat Al-Rishq, mengatakan: “Selamat kepada rakyat kami di Gaza atas kepulangan yang penuh berkah ini. Ini adalah hari yang luar biasa, dan pemandangan para pengungsi yang kembali ke utara menghancurkan semua mimpi dan ilusi penjajah untuk menggusur rakyat Palestina.”
[VIDEO]
A million Palestinians returning to their destroyed homes and towns in the north of #Gaza this morning is the crystal clear response to those who still plot to uproot us from our homeland. There is only one direction of travel ahead of the Palestinian people after a 100 years of… pic.twitter.com/PsU7ip89jq
— Husam Zomlot (@hzomlot) January 27, 2025
We are the rightful OWNERS of this land; we will REBUILD it at any cost. This is the difference between us and the occupier, Palestine will be free again. ✌️🇵🇸 pic.twitter.com/DGgERUiDJH
— Martyrs of Gaza (@GazaMartyrs) January 27, 2025
Lihat dan dengarkan baik-baik...
— Mas P1yu🍉 (@Piyusaja2) January 27, 2025
Apakah kau lihat kekalahan pada diri mereka?
Tidak ada! 🫡🇵🇸 pic.twitter.com/bgPYVWLr4F
Today we return to Gaza, and tomorrow to all of Palestine ✌️🇵🇸 pic.twitter.com/4RFkl15EmD
— Martyrs of Gaza (@GazaMartyrs) January 27, 2025