Letkol Buzzer

Letkol Tituler dan Makan Bergizi Gratis

By Radic Kilimanjaro

Letkol Tit, anda ini begitu geram dan galak mengawal Makan Begizi Gratis (MBG). Ada sebuah video yang menayangkan orang ini sedang marah-marah. Dia lantas membandingkan anak-anak yang komplen soal makanan yang mereka terima di sekolah dengan makanan yang diterima Azka (anak si Letkol Tit ini) ketika dia sedang shuting. Kata Tituler Buzzer ini, kalo anaknya komplen soal kualitas makanan di lokasi shuting tadi maka, akan ditabok. Dalam bahasa dia "Kalo Azka protes soal makanan, gue tabok..!"

Di sini si Tituler terjebak pada argumentum ad baculum. Argumentum ad baculum (bahasa Latin untuk "argumen dengan tongkat" atau "permohonan dengan tongkat") adalah kekeliruan yang dilakukan ketika seseorang mengajukan permohonan untuk memaksa agar kesimpulannya diterima.

Maksudnya begini, kalo si Azka harus menerima nasi kotak di lokasi shuting tanpa komplain, maka anak-anak sekolah pun harus menerima dan memakannya tanpa protes.

Buzzer ini tidak paham bahwa Makan Bergizi Gratis yang dipantau sebagian orang tua murid bukan semata soal kualitas menunya, akan tetapi ada soal moral hazard juga. 

Misalnya, soal transparansi anggaran di tengah budaya korupsi yang menggejala pada tata kelola pemerintahan. 

Sebagian orang tua murid menyoal kebijakan Makan Bergizi Gratis ini di tengah belitan budaya korupsi. Ini masalah sosial. 

Sedangkan si Tituler Buzzer ini melihatnya dengan kacamata personal. Kalau si Azka (personal) harus menerima apapun menu nasi kotak yang disiapkan panitia maka, anak-anak sekolah (kolektif) harus menerima juga menu makan siang yang disiapkan pihak sekolah.

👇👇
Baca juga :