[PORTAL-ISLAM.ID] Kenapa serangan Hamas 7 Oktober 2023 disebut “Topan Al Aqsha”?
Karena ini adalah preemptive strike (serangan untuk mendahului rencana serangan Israel).
Tangal 1 Oktober kabinet Netanyahu sepekat untuk menghabisi Gaza dan semua pejuang di sana.
6 hari setelah itu pejuang Palestina mendahului menggempur Israel.
Jadi, Topan Al Aqsha ini denga perencanaan sangat matang. Serangan dari segala penjuru: darat, udara, laut, yang mengejutkan pihak Israel.
Hal ini disampaikan Izzuddin al-Haddad, salah satu anggota terkemuka Dewan Militer Umum Brigade al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), dan komandan Brigade Gaza, dalam tayangan eksklusif yang disiarkan Al Jazeera pada Jumat malam (24/1/2025) dengan judul "ما خفي أعظم.. الطوفان" (Apa Yang Tersembunyi Lebih Besar... Thufan Al Aqsha)
Izzuddin Haddad mengatakan, bahwa cabang intelijen Brigade al-Qassam meretas salah satu server Unit Intelijen ‘Israel’ 8200 dan menyita dokumen berbahaya, mencatat bahwa rencana ‘Israel’ adalah untuk meluncurkan serangan udara mendadak yang akan mencakup penargetan semua faksi perlawanan, diikuti oleh serangan darat yang besar dan merusak.
Ia menekankan bahwa “Brigade al-Qassam mengadopsi rencana tipu daya strategis untuk musuh, dan kami membuat mereka percaya bahwa kami telah menelan umpan mereka, dan saudara-saudara di poros perlawanan diberitahu bahwa kami sedang menuju Operasi Banjir Al-Aqsa, tetapi kami tetap mempertahankan jam nol di lingkaran tersempit saja.”
Al-Haddad, yang dituduh ‘Israel’ memulihkan kemampuan Brigade al-Qassam di Jalur Gaza utara, menekankan bahwa operasi Banjir Al-Aqsa terjadi setelah kegagalan semua upaya kami untuk mendorong keinginan internasional guna mengekang pendudukan terhadap Yerusalem, Al-Aqsa, dan para tawanan, dan ia menekankan bahwa faksi-faksi perlawanan menampilkan kepahlawanan yang tak tertandingi dalam epik menghadapi agresi yang tak tertandingi dalam sejarah.
Al-Haddad melihat bahwa tanda-tanda paling menonjol dari kegagalan musuh dalam Topan Al-Aqsa adalah pengunduran diri para pejabat Israel di lembaga-lembaga militer dan pengakuan atas kegagalan besar, mengingat bahwa kontroversi di dalam ‘Israel’ akan meningkat ketika penyelidikan semakin mendalam dan tanda-tanda kekalahan terungkap dalam beberapa hari dan bulan mendatang.
👇👇
[Cuplikan video]
Kenapa disebut “Topan Al Aqsha”? Karena ini adalah preemptive strike. Tgl 1 Oktober kabinet Netanyahu sepekat untuk menghabisi Gaza dan semua pejuang di sana. 6 hari setelah itu pejuang Palestine mendahului menggempur Israel. Jadi, Topan Al Aqsha ini dg perencanaan sangat matang. pic.twitter.com/FVBH3GJlLB
— Hasmi Bakhtiar (@hasmibakhtiar) January 25, 2025
Member of the General Military Council of the "Al-Qassam" Brigades, Ezzedine Al-Haddad, in an interview by "Al-Jazeera" "What is Hidden is Greater”-documentary
— Jawad (@levantupdates) January 24, 2025
3 interesting points were made.
1) He says that due to the ramifications of this operation the members of the axis… pic.twitter.com/TAvohVRtgP
🚨 Netanyahu's 'total victory' narrative has collapsedpic.twitter.com/R6rCi6qzAc
— COMBATE |🇵🇷 (@upholdreality) January 25, 2025