[PORTAL-ISLAM.ID] Jurnalis Palestina Anas Al-Sharif:
"Si kuat tapi tidak menang berarti dia kalah. Si lemah tapi tidak terkalahkan, berarti dia menang. Dan kami menang dengan ketabahan kami, keteguhan kami, dan kami tetap bertahan di tanah kami. Meskipun pembantaian sedemikian rupa, kami bertahan dan kami menang." 🔻💪
470 hari pemusnahan.
Kami lelah, tapi kami tidak patah semangat.
Saya kehilangan orang tua, saudara, teman, dan rekan kerja, namun kami tidak hancur.
Kami kehilangan semua yang kami miliki, dan kami tidak hancur.
Saya diancam puluhan kali, dan kami tidak putus asa.
Kami mengungsi sebanyak lima puluh kali, namun kami tidak dikalahkan.
Kami menderita tanpa henti, namun kami tidak hancur.
Kami dibom lebih dari sekali, tapi kami tidak dikalahkan.
Kami tinggal di tenda, dan kami tidak hancur.
Kami dikepung dari dekat dan jauh, tapi kami tidak dikalahkan.
Kami makan jelai dan jagung, dan kami tidak patah semangat.
Kami mati kelaparan dan kehausan, namun kami tidak hancur.
Saat saya menulis sekarang, saya tidak tahu di mana keluarga saya yang berjumlah lebih dari lima puluh orang akan tinggal setelah gencatan senjata, namun saya tahu bahwa kami tidak akan hancur.
Karena Allah bersama kami.
Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
👇👇
470 يومًا من الإبادة.
— أنس الشريف Anas Al-Sharif (@AnasAlSharif0) January 18, 2025
تعبنا، لكننا لم ننكسر.
فقدتُ والدي، أقاربي، أصدقائي، وزملائي، لكننا لم ننكسر.
فقدنا كل ما نملك، ولم ننكسر.
تعرّضتُ للتهديد عشرات المرات، ولم ننكسر.
نزحنا خمسين مرة، ولم ننكسر.
تألمنا بلا انقطاع، ولم ننكسر.
قُصفنا أكثر من مرة، ولم ننكسر.
عشنا في الخيام، ولم… pic.twitter.com/8I9XIgp9FZ
— Omar mohamed (@Omarmoh86076226) January 18, 2025