Inilah salah satu dampak yang dikhawatirkan banyak orang. Program makan bergizi gratis yang menggunakan wadah sekali pakai itu akan menghasilkan sampah yang sangat banyak. Apalagi, wadah yang digunakan berbahan plastik yang memerlukan waktu ratusan tahun untuk penguraiannya secara alami.
Beberapa hari sebelum program tersebut diresmikan, seorang kepala sekolah di Bekasi berinisiatif agar orang tua murid membeli wadah makan yang bersifat permanen untuk anak-anaknya. Setiap anak harus memiliki dua set wadah makan, dengan harga Rp62.000.
Namun niat baik itu direspon negatif. Maka si kepala sekolah itu ramai-ramai di-bully di media sosial.
Selain menimbulkan sampah, penggunaan wadah sekali pakai juga memboroskan anggaran.
Saat ini program baru menjangkau 3 juta pelajar. Bayangkan kalau program sudah menjangkau 80 juta orang. Berapa anggaran yang dibelanjakan Badan Gizi Nasional untuk wadah saja?
(Joko Intarto)
***
Limbah dari Program Makan Bergizi Gratis "Bebani" Kota Surabaya