[PORTAL-ISLAM.ID] Geisz Chalifah sentil Buzzer Jokowi Komisaris Ijazah Palsu:
"Eh pecundang @kangdede78 lu jawab nih.
Jual jam palsu. Bikin plat nomor palsu. Riwayat pendidikan kagak jelas.
Yang asli di elu itu apa.
Cuma doyan Ban.. (banci -red) itu yang asli?"
👇👇
Kejanggalan Riwayat Kerja dan Pendidikan Buzzer Jokowi yang Jabat Komisaris BUMN Komisaris PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto tidak tercatat sebagai alumnus Universitas Hasanuddin. Selain itu, perusahaan yang ia cantumkan riwayat pekerjaan juga tidak terdaftar.
Komisaris PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto diduga mencantumkan riwayat pendidikan dan pekerjaan palsu. Ada ketidaksesuaian, antara data yang tercantum di laman resmi PT Pelni dengan hasil verifikasi Tempo.
Kristia yang dikenal aktif sebagai buzzer atau pendengung sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo diangkat menjadi Komisaris PT Pelni melalui Surat Keputusan Kementerian BUMN Nomor SK-354/MBU/11/2020.
Di laman resmi PT Pelni, tertulis Kristia memiliki riwayat pendidikan sebagai lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan. Selain itu ia mencantumkan riwayat pekerjaan sebagai Direktur Program di jaringan Etnikom Network Bens Radio dan General Manager PT Planet Tecno.
Berdasarkan penelusuran Tempo pada laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Kristia Budiyarto tidak tercatat sebagai alumnus Universitas Hasanuddin. Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karier Universitas Hasanuddin Abdullah Sanusi mengonfirmasi bahwa Kristia Budiyarto tidak tercatat di data alumni.
“Sudah kami cek, yang bersangkutan tidak tercatat sebagai alumni Universitas Hasanuddin,” kata Abdullah lewat aplikasi perpesanan pada Rabu, 15 Januari 2025.
Abdullah menyatakan Kristia Budiyarto juga tidak pernah tercatat sebagai mahasiswa Universitas Hasanuddin. “Tidak ada catatan,” ujar dia. Lebih lanjut, Abdullah menegaskan Universitas Hasanuddin tidak memiliki Fakultas Ilmu Komunikasi. Hanya ada Program Studi Ilmu Komunikasi di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Selain itu, berdasarkan penulusuran Tempo dari data Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM, tidak ada perusahaan bernama PT Planet Tecno. Mesin pencarian Google juga tak menemukan perusahan tersebut. Tak ditemukan di mana lokasi perusahaan itu.
Tempo mencoba menghubungi Kristia Budiyarto melalui pesan WhatsApp untuk meminta konfirmasi pada Rabu, 15 Januari 2025. Di WhatsApp, pesan Tempo mendapatkan tanda centang dua atau terkirim. Namun, Kristia tidak memberikan respons. Selain itu, panggilan seluler Tempo juga tidak diangkat. Pada Kamis, Tempo kembali menghubungi namun tidak ada respons yang diberikan.
(Sumber: TEMPO)
Woiii PECUNDANG @kangdede78 sekolah lu di kampus apa di bawah pohon sengon. Anak buahnya Erick Thohir sama saja kelakuannya. Sama2 penipu.
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) January 20, 2025