DIMUSNAHKAN DENGAN API
Oleh: Irsyad Syafar
Ada umat terdahulu yang dimusnahkan oleh Allah Swt dengan api. Lebih tepatnya kombinasi antara hawa panas dan sambaran petir. Mereka itu adalah orang-orang Madyan kaumnya Nabi Syu'aib.
Mereka adalah kaum yang diajak beriman kepada Allah oleh Nabi Syu'aib. Tapi mereka melawan dan tetap kafir kepada Allah. Dan ada satu dosa (maksiat) yang hampir merata mereka lakukan. Yaitu menipu dalam timbangan dan takaran.
Allah Swt memberitakan tentang mereka dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 84 yang berbunyi:
وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗوَلَا تَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيْزَانَ اِنِّيْٓ اَرٰىكُمْ بِخَيْرٍ وَّاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُّحِيْطٍ
Artinya: "Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syuaib. Dia berkata, "Wahai kaumku, sembahlah Allah! Tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan! Sesungguhnya Aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (makmur). Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab pada hari yang meliputi (dan membinasakanmu, yaitu hari Kiamat)." (QS Hud: 84).
Allah SWT memerintahkan Nabi Syuaib AS untuk terus mendakwahi mereka dan memberi peringatan bagi kaum tersebut. Mereka diingatkan bahwa kaum-kaum terdahulu telah dimusnahkan Allah karena kekufuran mereka dan maksiat yang mereka perbuat. Allah Swt berfirman:
وَيٰقَوْمِ لَا يَجْرِمَنَّكُمْ شِقَاقِيْٓ اَنْ يُّصِيْبَكُمْ مِّثْلُ مَآ اَصَابَ قَوْمَ نُوْحٍ اَوْ قَوْمَ هُوْدٍ اَوْ قَوْمَ صٰلِحٍ ۗوَمَا قَوْمُ لُوْطٍ مِّنْكُمْ بِبَعِيْدٍ
Artinya: "Wahai kaumku, janganlah sekali-kali pertentanganku (denganmu) menyebabkan apa yang menimpa kaum Nuh, kaum Hud, atau kaum Saleh juga menimpamu, sedangkan (tempat dan masa kebinasaan) kaum Lut tidak jauh dari kamu." (QS Hud: 89).
Ternyata respon mereka bukannya patuh dan beriman. Malah mereka menentang dan mengancam Nabi Syu'aib. Sehingga akhirnya Allah menghukum mereka dengan mengirimkan udara panas kepada mereka. Udara tersebut membuat tenggorokan mereka menjadi kering dan juga membakar kulit mereka. Dan itu tidak dapat dihindari dengan berteduh di bawah atap rumah ataupun rerimbunan pohon.
Kaum Madyan yang kafir itu menjadi bingung dan panik. Mereka berlari kian ke mari untuk mendapat perlindungan dari panasnya terik matahari yang membakar. Kemudian mereka melihat gumpalan awan hitam tebal di atas kepala mereka. Dikira inilah tempat berlindung dari hawa panas. Sehingga mereka berbondong-bondong lari untuk berteduh di bawah awan tersebut.
Namun ternyata setelah mereka berada di bawah awan hitam sembari berdesakan, tiba-tiba datanglah percikan api dari awan hitam itu menyambar kepala mereka diiringi dengan suara petir dan gemuruh ledakan yang sangat dahsyat.
Pada saat itu bumi di bawah mereka bergoyang dengan kuatnya. Sehingga mereka berjatuhan dan saling tertimbun satu sama lain. Maka tamatlah sudah riwayat mereka. Allah Swt berfirman:
وَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَّالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّاۚ وَاَخَذَتِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دِيَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ
Artinya: "Ketika keputusan Kami (untuk menghancurkan mereka) datang, Kami selamatkan Syuʻaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Adapun orang-orang yang zalim, mereka dibinasakan oleh suara yang menggelegar sehingga mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka." (QS Hud: 94).
*****
Ummul Mukminin Aisyah ra meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rasulullah Saw telah bersabda:
يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ، فَإِذَا كَانُوا بِبَيْدَاءَ مِنَ الْأَرْضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ»، قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ، وَفِيهِمْ أَسْوَاقُهُمْ، وَمَنْ لَيْسَ مِنْهُمْ؟ قَالَ: «يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ، ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيَّاتِهِمْ»؛ متفق عليه.
Artinya: "Sebuah pasukan besar akan menyerang Ka'bah. Ketika mereka sampai di Baida' di suatu tempat, semua mereka dari awal sampai akhir ditenggelamkan ke dalam perut bumi." Aisyah bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana ditenggelamkan semuanya dari awal sampai akhir? Padahal disana ada pasar-pasar mereka (yang tengah berjual beli) dan orang-orang bukan bagian dari pasukan tersebut?" Rasulullah Saw menjawab: "Mereka semuanya dibenamkan (ke dalam bumi), lalu nanti di hari kiamat akan dibangkit sesuai dengan niat (isi hati) mereka." (HR Bukhari dan Muslim).
Hadits menjelaskan bahwa akan terjadi nanti, sebuah pasukan besar akan menyerang Ka'bah bertujuan untuk menghancurkannya. Namun karena Allah Swt menjaganya, sebelum sampai pasukan ini ke Ka'bah, mereka telah dihancurkan dulu oleh Allah. Yaitu mereka ditenggelamkan Allah ke dalam perut bumi.
Namun karena di tempat tersebut ada orang lain yang bukan bagian dari pasukan tersebut, dan tidak ikut serta menyerang Ka'bah, tapi mereka ikut tenggelam juga ke dalam bumi, menjadi pertanyaan bagi Aisyah. Kenapa mereka (sepertinya) ikut terkena imbasnya? Maka jawaban Rasulullah Saw menegaskan, bahwa semua akan ikut tenggelam, terlibat ataupun tidak, tapi masing-masing akan dihisab oleh Allah sesuai dengan niat (kondisi hati) mereka masing-masing.
Hal ini sejalan dengan Firman Allah bahwa bila bencana telah datang melanda, yang kafir dan yang beriman bisa saja sama-sama terkena. Tapi di akhirat kelak hisabnya akan berbeda. Allah berfirman:
وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ.
Artinya: "Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya." (QS Al Anfal: 25).
*****
Dalam sekejap mata, kawasan di Los Angles "dihancurkan" Allah Swt dengan api. Tidak ada yang mengetahui pasukan-pasukan Allah. Bisa saja api, air, angin, debu, petir, awan, badai, ulat, katak, darah, dan lain-lain. "Allah adalah pemilik pasukan langit dan bumi."
Wallahu A'laa wa A'lam.