Candi Hambalang
Buat kalian yang masih SMP/SMA, termasuk kuliah, mungkin belum tahu kasus besar yang disebut 'Candi Hambalang'. Jadi, buat edukasi, akan saya ceritakan.
Dulu, ada yang berceloteh jika atlet-atlet Indonesia itu akan berprestasi, keren, jika mereka punya tempat khusus buat berlatih. Kawah candradimuka. Bercelotehlah orang-orang ini di media, di DPR, di pemerintahan, seolah semua indah. Di sana akan ada sport sains, asrama atlet, lapangan menembak, panggung terbuka, volly pasir, bla bla bla.
Bagus kan jualannya? Maka, dimulailah proyek ini. 35 hektare, anggaran awalnya cuma minta 150 milyar.
TAPI! Nah inilah realitas pahitnya. Di Indonesia itu, saat pejabat bilang ingin memajukan olahraga, ssst, itu belum tentu betulan. Dia cuma fokus proyeknya jalan saja. Maka, mengucur deraslah duit negara utk mega proyek ini, meroket jadi 2,5 trilyun.
Ternyata jadi bancakan pejabat, oportunis, berebut semua. Siapa yg tdk ngiler? Kebagian jadi pemasok besi nya saja bisa cuan loh. Hingga bau busuk menyengat itu tercium. KPK waktu itu masih garang. Menteri-Menteri ditangkap, bos BUMN ditangkap, bahkan Ketum Partai Demokrat ditangkap.
Hambalang hanyalah proyek saja bagi mereka. Buat memperkaya diri sendiri. Apakah mereka betulan peduli dgn atlet? Nooo! Yang penting anggaran disetujui, bocor sudah. Hari ini, proyek ini mangkrak. Jadi Candi Hambalang.
Dan ssst, bukan cuma Hambalang, ujung ke ujung di NKRI ini dipenuhi proyek mangkrak senasib, bangunan tidak berguna, bahkan bandara besar yg sepi. Karena memang ambisinya bukan demi rakyat sih, tapi demi proyek.
Lantas apa kabar IKN?
Kalian percaya dengan jualan pemerataan pembangunan? Biar Indonesia Timur ikut maju? Jakarta tenggelam? Dll dsbgnya.
Sungguh my friend, setahun terakhir gemerlap IKN mulai dilupakan. Entah kapan PNS betulan pindah ke sana. Teruuus saja mundur. Padahal proyek IKN ini jauuuh lebih rumit dibanding Hambalang. Karena oh karena, mau sebagus apapun IKN, kuncinya ada di: jadi pindahan nggak? Kalau nggak pindah, duh, semak belukar mulai tumbuh, cat mulai buram, jalan-jalan mengelupas.
Biaya perawatannya terlalu mahal untuk sebuah KOTA KOSONG (meskipun baguuuus banget deh)!
(By Tere Liye)