BUKAN AKHIR PERANG

Alhamdulillah, setelah 15 bulan agresi atas Gaza, israhell capek juga, dan memutuskan untuk gencatan senjata.

Tentu ini bukan gencatan yang pertama. Dan jika kita teliti gencatan-gencatan sebelumnya, kita bisa membaca sebuah pola, bahwa gencatan itu akan muncul ketika israhell sudah babak belur dan capek (bukan kalah, karena perang masih otw).

israhell itu licik, dia tahu banget kapan dia berhenti perang dan kapan dia mulai lagi. dia akan berhenti ketika kondisinya sudah lemah, masih punya sisa tenaga, dan cuman butuh waktu rehat buat recovery, lalu dia akan melakukan agresi lagi.

Jadi, sebenarnya gencatan senjata itu terjadi bukan atas dorongan negara-negara mediator yang berhasil membujuk israhell dan Palestina untuk melakukannya (sebagaimana dikabarkan di berita²).

Dan tentu, genjatan senjata itu sama sekali bukan "perjanjian damai". Enggak sama sekali. Lagi-lagi, ini hanya masa transisi di mana penjajah israhell memastikan agar dirinya tidak tidak benar² tenggelam. Peperangan belum berakhir, dan pemenang belum keluar.

Meskipun demikian, warga Palestina bahagia dengan genjatan senjata ini, karena di situ akan ada pertukaran tawanan. Di situ akan ada masa tenang beberapa saat untuk mereka agar bisa bernapas sejenak sembari merancang taktik baru untuk resistansi mendatang.

Maka, genjatan senjata ini sama sekali bukan akhir perang, ia hanya sebatas rehat sejedak antara satu ronde ke ronde berikutnya hingga bel pertempuran kembali dipukul.

So, keep boycott (tetap boikot) and jangan kasih kendor! 

(Yusuf Al-Amien)

Baca juga :