BERGEMBIRA ATAS KEBAKARAN LA? Simak Hadits ke-2 Riyadhus Shalihin

Oleh: Ustadz Anshari Taslim

Hadits kedua dalam kitab Riyadhus Shalihin Imam An-Nawawi menyebutkan hadits Aisyah RA, di mana Rasulullah SAW menceritakan ada sekelompok orang yang akan menyerang Ka'bah, lalu ketika mereka berada di sebuah tanah lapang Allah pun membenamkan mereka, meliputi awal sampai ujung kawasan di mana pasukan itu berada.

Mendengar itu Aisyah yang cerdas dan kritis ini berpikir, lha kan di sana banyak orang awam yang gak ikut-ikutan tapi kena juga dibenamkan hanya karena berada di sekitar situ?

Maka Rasulullah SAW pun menjawab, 

يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ، ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيَّاتِهِمْ

"Tetep saja mereka semua dibenamkan dari ujung ke ujung, lalu masing-masing akan dibangkitkan (di Akhirat) dengan niat masing-masing."

Maksudnya ketika Allah menimpakan hukuman kepada satu kaum maka yang tak bersalah seperti anak kecil, muslim, musafir kebetulan lewat dll akan tetap kena, tapi nanti mereka akan dibangkitkan sesuai niat mereka, apakah ikut kejahatan atau murni musibah. Maka yang murni musibah dia akan dibangkitkan dalam keadaan Syahid.

Makanya bersyukur secara umum atas kehancuran yang menimpa musuh bukan berarti tidak berempati kepada muslim yang tidak bersalah yang tinggal disana, tapi itu risiko berada satu tempat bersama kafirin dan orang yang diazab dengann segala uzur yang ada tentunya.

Itu sebabnya ketika menyerang satu negeri Rasulullah SAW mengatakan:

أنا بريء من كل مسلم يقيم بين أظهر المشركين، لا تراءى ناراهما

"Aku berlepas diri dari setiap muslim yang tinggal bersama kaum musyrikin dan jangan sampai tungku mereka saling berhadapan."

Maksudnya kalau kebetulan negeri itu diserang lalu yang muslim ikut kena dampak, ya itu risiko tinggal di situ.

Wallahu a'lam.

Baca juga :