Anak-anak Gaza merayakan 'kemenangan' gencatan senjata. Mereka histeris meneriakkan TAKBIR berkali-kali

[PORTAL-ISLAM.ID]  Anak-anak Gaza merayakan 'kemenangan' gencatan senjata. Mereka histeris meneriakkan TAKBIR berkali-kali....

[VIDEO]

Gerakan Perlawanan Islam di Palestina, Hamas, mengumumkan perjanjian gencatan senjata, yang mengakhiri agresi tanpa henti selama lebih dari 15 bulan di jalur Gaza.

Gencatan senjata akan berlaku mulai Ahad, 19 Januari 2025. Kamis-Jumat-Sabtu proses penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Hamas mengungkap perjanjian tersebut sebagai kemenangan bagi rakyat Palestina dan perlawanan mereka yang teguh dalam menghadapi pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hamas menggambarkan gencatan senjata tersebut sebagai buah dari ketahanan legendaris yang ditunjukkan oleh rakyat Gaza dan perlawanan berani mereka terhadap pendudukan Israel.

Pidato Dr. Khalil al-Hayya, Anggota Biro Politik Hamas dan Kepala Hamas di Gaza, seperti disiarkan Al Jazeera:

"Di sinilah kita hari ini membuktikan bahwa pendudukan (penjajah Israel) tidak pernah dan tidak akan pernah mengalahkan rakyat kita atau mematahkan perlawanan kita. 

Mereka hanya mampu menghancurkan Jalur Gaza dan melakukan genosida terhadap rakyat kita. 

Mereka tidak mampu membebaskan tawanan mereka sampai mereka mencapai kesepakatan dengan perlawanan kita untuk mengakhiri pertempuran.

Maka dari itu kita katakan bahwa keteguhan dan keberanian rakyat kita mampu mengalahkan musuh dan sasaran mereka baik yang diumumkan maupun yang tidak diumumkan." 

Hamas menekankan bahwa perjanjian tersebut merupakan tonggak penting dalam perjuangan yang sedang berlangsung untuk pembebasan dan hak untuk kembali bagi warga Palestina.

Hamas juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat dunia atas solidaritasnya dengan Gaza. 

"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung kami dengan kata-kata, pena, suara, gambar, pawai, demonstrasi, gerakan boikot, upaya politik dan diplomatik, tindakan hukum, dan dengan menyuarakan perlawanan terhadap agresi dan penindasan di kawasan dan dunia. Suara-suara bebas ini mematahkan konspirasi kebungkaman, mengungkap kejahatan pendudukan (penjajahan) terhadap kemanusiaan di Gaza, dan mengakui kebenaran situasi."

Baca juga :