[PORTAL-ISLAM.ID] Al Jazeera menayangkan Program Eksklusif "Ma Khufiya a’dham” (apa yang tersembunyi jauh lebih besar) menayangkan rekaman eksklusif yang diungkap untuk pertama kalinya oleh Brigade Izzuddin al-Qassam dari pemimpin Hamas Yahya al-Sinwar sebelum kesyahidannya.
Dikutip dari Aljazeera, Sabtu (25/1/2025), rekaman eksklusif itu menunjukkan bahwa Sinwar berada di medan perang, memimpin operasi melawan pasukan Israel di Rafah dan daerah lainnya.
Rekaman itu juga menunjukkan Yahya al-Sinwar melakukan perjalanan ke beberapa daerah di antara penyergapan untuk meningkatkan moral para pejuang Brigade Al Qassam dalam menghadapi agresi penjajah Israel.
Dalam video itu Yahya Sinwar terlihat duduk sambil merencanakan operasi dengan Mahmoud Hamdan, komandan batalyon Tal al-Sultan di Rafah, yang gugur syahid bersamanya di Rafah.
Yang menarik juga dalam video Yahya Sinwar tampak mengenakan selimut yang menutupi kepalanya.
Media Israel The Times of Israel (25/1/2025) menyatakan: dalam video tersebut Sinwar terlihat mengenakan rompi militer, berjalan melalui medan perang dengan selimut yang menutupi tubuhnya sehingga ia tidak dapat dikenali dari jauh.
Analis Militer juga mengatakan seperti itu.
"The reason Sinwar covered his head with a blanket while fighting in Rafah was to avoid being identified by AI drones trained on his photos and videos," ungkap akun X @warfareanalysis.
Terjemahan: Alasan Yahya Sinwar menutupi kepalanya dengan selimut saat bertempur di Rafah adalah untuk menghindari identifikasi dirinya oleh drone AI Israel yang bisa mengidentifikasi dari foto dan video.
[VIDEO]
#ما_خفي_أعظم يعرض لقطات حصرية تكشف عنها القسام للمرة الأولى لقائد حركة حماس قبل استشهاده يحيى السنوار، تظهر أن السنوار كان فوق الأرض يقود عمليات ضد قوات الاحتلال المتوغلة في #رفح ومناطق أخرى#حرب_غزة pic.twitter.com/B6Lx1brSf1
— قناة الجزيرة (@AJArabic) January 24, 2025
The reason Sinwar covered his head with a blanket while fighting in Rafah was to avoid being identified by AI drones trained on his photos and videos. pic.twitter.com/9l1m8tWgnS
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) January 24, 2025