[PORTAL-ISLAM.ID] Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan dinilai efektif mengurangi banjir akibat tingginya intensitas curah hujan di Jakarta.
Namun modifikasi cuaca di Jakarta ini dinilai berdampak buruk pada wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Prof. Dr. Erma Yulihastin, Ahli Klimatologi dan Profesor Riset Klimatologi & Perubahan Iklim di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, BRIN.
"Kalau modifikasi dilakukan dg tujuan mengurangi intensitas hujan di Jakarta padahal kini sedang banyak MCC meluas di laut utara Jakarta, itu bakal menuju kemana? Jateng-Jatim yg bakal paling parah kena dampak awan MCC yg masuk dari laut utara dan selatan Jawa. Awan tak punya KTP!" kata Prof. Dr. Erma Yulihastin.
MCC (Mesoscale Convective Complexes) merupakan perisai awan besar (100 km dalam setidaknya satu arah) yang berbentuk lingkaran.
"Modifikasi cuaca, sekali lagi adalah cara paling instan dan sangat lokal yg tak disarankan ketika kondisi cuaca ekstrem karena gangguan sinoptik sedang menguat. Menggeser awan di atas Jakarta padahal kini sedang banyak awan rendah yg bergerak cepat, bukan tindakan tepat," tandasnya.
Kalau modifikasi dilakukan dg tujuan mengurangi intensitas hujan di Jakarta padahal kini sedang banyak MCC meluas di laut utara Jakarta, itu bakal menuju kemana? Jateng-Jatim yg bakal paling parah kena dampak awan MCC yg masuk dari laut utara dan selatan Jawa. Awan tak punya KTP! https://t.co/F5tl1wd7hf pic.twitter.com/7yXOUStNPu
— Prof. Dr. Erma Yulihastin (@EYulihastin) January 21, 2025
Video awan-awan rendah yg bergerak cepat ini direkam pagi jam 7 di Bandung setelah hujan deras dan sore jam 16 sebelum hujan deras. Menandakan badai sedang terbentuk di atas Bandung. Hujan deras bercampur dg awan-awan rendah yg turun dari gunung, ditambah awan dari wilayah lain. pic.twitter.com/24A8BWrCgd
— Prof. Dr. Erma Yulihastin (@EYulihastin) January 21, 2025