Tukang pukul merangkap Sopir kok ya bisa-bisanya diberi gelar "Datuk"

๐ƒ๐š๐ญ๐ฎ๐š๐ค

"Datuak" itu suatu gelar terhormat untuk seseorang yang terhormat pula bagi Rang Minang.

Seorang itu bisa jadi "datuak" karena 2 hal, yaitu:

▪️ Pertama, karena ia adalah penghulu dari kaumnya. Pada dasarnya seorang datuak suatu kaum di Minangkabau itu adalah niniak mamak yang dirujuk apabila ada masalah-masalah khususnya masalahnadat di kaumnya. Karena datuak itu bagian dari "Tungku Tigo Sajarangan".

Tungku Tigo Sajarangan adalah istilah dalam Adat Alam Minangkabau yang merujuk pada 3 unsur kepemimpinan dalam masyarakat Minangkabau, yaitu:
1. Niniak Mamak, yaitu orang-orang tua kepala adat Minangkabau yang paham adat istiadat,
2. Alim Ulama, yaitu orang-orang ร lim agama Islฤm (รนlamฤ’), dan
3. Cadiak Pandai, yaitu kaum terpelajar (teknokrat).

Biasanya yang diangkat jadi "datuak" suatu kaum ini adalah orang yang telah matang dan berhasil di dalam kariernya, dan tentunya usianya 40 tahun ke atas.

Adapun untuk penobatan seseorang jadi "Datuak" itu ada prosesi adatnya, namanya "Batagak Panghulu", di mana biasanya 1 ekor kerbau akan didabiah (sembelih), lalu dagingnya dimasak dan dimakan ramai-ramai oleh kaumnya. Prosesinya juga "tidak murah".

▪️ Kedua, karena seseorang itu adalah "kakek".

Iya, datuak itu juga adalah sebutan bagi kakek pada sebagian Rang Minang, termasuk di keluarga Ayahanda saya. Saya memanggil Kakek saya (ayah dari Ayah) itu "Datok", dan keponakan-keponakan (anak kakak) saya juga memanggil Ayah saya dengan "Datok". Untuk membedakannya, Kakek saya disebut "Datok Tua" dan Ayah saya hanya "Datok" saja. Sekarang pun saya dipanggil oleh cucu-cucu kakak saya sebagai "Datok Acad".

Yang unik itu adalah Datok saya, karena Beliau itu diangkat oleh kaumnya (suku Dalimo di Koto Nan Godang, Payakumbuh) sebagai "Datuak", sehingga namanya jadi: Prof dr Sjahrial, Chirurg Datuak Rajo Mangkuto Nan Hitam.

Maka terus terang saya sebagai Rang Minang, tersinggung dengan seorang bocah usia 36 tahun yang kerjanya tukang pukul merangkap sopir kok ya bisa-bisanya diberi gelar "datuk".

Cuiiiih…! ๐Ÿ˜ช

(Arsyad Syahrial)

Baca juga :