Semua Di Atas Dunia Punya Masa Akhir: Pelajaran dari Bangunan yang Runtuh
Dalam perjalanan sejarah, kita menyaksikan banyak kejayaan yang berakhir dengan kehancuran. Baik itu kekaisaran, perusahaan, atau bahkan peradaban, semuanya memiliki masa akhir.
Fenomena ini dikenal sebagai "rise and fall" (bangkit dan runtuh). Tulisan ini akan menggali lebih dalam tentang pola ini dan memberikan contoh-contoh yang mudah mudahan bermanfaat:
Kekaisaran Romawi, Kejayaan yang Berakhir dengan Keruntuhan
Kekaisaran Romawi, salah satu kekuatan terbesar dalam sejarah, runtuh karena korupsi, perang saudara, dan tekanan dari luar.
Pada puncak kejayaannya, Romawi menguasai sebagian besar Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat. Namun, setelah berabad-abad mempertahankan kekuasaan, Romawi akhirnya jatuh ke tangan barbar pada tahun 476 M.
Andalusia, Peradaban yang Hilang
Andalusia, peradaban Islam di Spanyol, merupakan contoh lain dari kejayaan yang berakhir dengan kehancuran.
Pada abad ke-8 hingga ke-15, Andalusia menjadi pusat ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur. Namun, perang Reconquista dan konflik internal menyebabkan runtuhnya peradaban ini.
VOC, Kekuatan Ekonomi yang Menghilang
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), perusahaan dagang Belanda yang didirikan pada tahun 1602, menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Namun, korupsi, birokrasi yang rumit, dan persaingan dari Inggris menyebabkan VOC bangkrut pada tahun 1799.
Kesultanan Ottoman dan Baghdad, Kehancuran karena Perang dan Konflik
Kesultanan Ottoman, yang pernah menjadi kekuatan terbesar di Timur Tengah, runtuh setelah Perang Dunia I.
Sementara itu, Baghdad, yang pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan, hancur oleh serbuan tentara Mongol dan konflik yang berkepanjangan.
Nokia dan BlackBerry, Kegagalan Mengikuti Perubahan
Dalam dunia bisnis modern, Nokia dan BlackBerry merupakan contoh perusahaan yang gagal mengikuti perubahan teknologi. Keduanya pernah menjadi pemimpin pasar, namun kegagalan mereka berinovasi dan beradaptasi menyebabkan kehancuran.
Pelajaran dari Sejarah
Kisah-kisah di atas menunjukkan bahwa tidak ada kekuatan yang abadi. Semua memiliki masa akhir.
Bagi umat Islam, konsep "rise and fall" sudah diajarkan dalam Al-Qur'an.
Allah SWT berfirman,
وَتِلْكَ ٱلْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
"Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim." [QS Ali Imran: 140]
Jadi, ingatlah bahwa "rise and fall" adalah pola yang terus berulang dalam sejarah.
Dengan mempelajari contoh-contoh di atas, kita dapat belajar dari masa lalu dan beradaptasi.
(*)