Pemimpin HTS: Prioritas pada tahap ini adalah rekonstruksi dan stabilitas, bukan terseret ke dalam konflik yang dapat mengakibatkan kerusakan lebih lanjut

Poin-poin pernyataan Pemimpin HTS Ahmad Al-Sharaa:

📌 Bentuk kewenangan diserahkan kepada keputusan para ahli dan ahli hukum, sedangkan rakyat Suriah lah yang memutuskan.

📌 Kami akan membentuk komite dan dewan yang bertugas memeriksa ulang konstitusi.

📌 Kami memiliki hubungan dengan orang Kristen dan Druze, dan mereka bertempur bersama kami di dalam Departemen Operasi Militer.

📌 Kementerian Pertahanan akan membubarkan semua faksi dan tidak akan ada senjata di luar kewenangan negara Suriah.

📌 Ada perbedaan antara komunitas Kurdi dan organisasi PKK.

📌 Israel jelas telah melewati batas di Suriah yang mengancam terjadinya eskalasi yang tidak dapat dibenarkan di kawasan tersebut.

📌 Argumen Israel telah menjadi lemah dan tidak punya legitimasi atas pelanggaran yang dilakukannya baru-baru ini.

📌 Situasi Suriah yang melelahkan setelah bertahun-tahun perang dan konflik tidak memungkinkan terjadinya konflik baru.

📌 Solusi diplomatik adalah satu-satunya cara untuk menjamin keamanan dan stabilitas.

📌 Masyarakat internasional harus segera campur tangan dan memikul tanggung jawabnya terhadap eskalasi Israel baru-baru ini.

📌 Prioritas pada tahap ini adalah rekonstruksi dan stabilitas, bukan terseret ke dalam konflik yang dapat mengakibatkan kerusakan lebih lanjut.

(Sumber: X)
Baca juga :