Pantas saja di Beredel..!!
Setelah lama mengamati lukisan ini, sepertinya ada pesan tersembunyi yang disampaikan sbb :
1. Sosok pemakai Mahkota Amangkurat jelas dimaksudkan sebagai si Penipu yg mengaku Raja Jawa.
2. Penjilat pantat menggambarkan kaum 58 yg menjadi penjilat Sang Penipu.
3. Sisi kanan kiri para penjilat adalah rakyat yang berteriak karena menjadi obyek penderita.
4. Sosok remaja yg digambarkan memakan Belimbing jelas di kodekan sebagai si “Belimbing Sayur”, si Fufufafa.
5. Dalam wadah buah juga disisipkan kode “Pisang” dan terdapat bentuk kotak yg diilustrasikan sebagai “Martabak”, ada botol dan gelas Wine sebagai simbol glamour dan kehidupan foya-foya.
6. Istana IKN dan Mata Satu diatasnya ditujukan sebagai wujud Istana Da’jal Sang Penipu.
7. Kedua sosok yg di-ilustrasikan telanjang menunjukan bahwa keduanya telah begitu telanjang (vulgar) menunjukan kebejatan dan aib dirinya kepada semua orang (tidak sembunyi-sembunyi lagi).
8. Disisi kiri bawah dan kanan atas dua sosok telanjang nampak sekumpulan Tikus yg menyerupai Babi sebagai simbol Koruptor yang berada di sekeliling si Penipu dan si Belimbing.
9. Warna yg mengelilingi istana da’jal ada warna Merah, Kuning, Biru dan Hijau yang mencirikan warna partai politik pendukung Sang Da’jal.
Jadi kurang tepat dengan apa yg dikatakan Fadli Zon bahwa lukisan lukisan tsb bertendensi Sara, padahal sebenarnya hanya karena menyinggung kelakuan dua orang Sarap yang tidak tau malu karena nekat ikut Pemilu bermodalkan Ijazah Palsu.
(By @Naz_lira)
Pantas saja di Beredel..!!
— 𝐋𝐈𝐑𝐀 ⁽ᴼᶠᶠⁱᶜⁱᵃˡ⁾ (@Naz_lira) December 23, 2024
Setelah lama mengamati lukisan ini, sepertinya ada pesan tersembunyi yang disampaikan sbb :
1. Sosok pemakai Mahkota Amangkurat jelas dimaksudkan sebagai si Penipu yg mengaku Raja Jawa.
2. Penjilat pantat menggambarkan kaum 58 yg menjadi penjilat… pic.twitter.com/qXfsLumU3y