MENGURANGI KETAKUTAN, MEMBANGUN KEPERCAYAAN: ISLAM DAN KUNCI PERNIKAHAN YANG SAKINAH

MENGURANGI KETAKUTAN, MEMBANGUN KEPERCAYAAN: ISLAM DAN KUNCI PERNIKAHAN YANG SAKINAH

Oleh: Salsabila
(Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Pernikahan adalah sebuah komitmen suci yang melibatkan dua insan dalam membangun keluarga yang penuh kasih sayang dan keberkahan. Namun, di era modern ini, semakin banyak generasi muda yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Ketakutan terhadap perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan kegagalan membangun rumah tangga menjadi alasan yang sering diungkapkan. Islam hadir dengan panduan yang sempurna untuk menjawab kekhawatiran ini dan membantu menciptakan pernikahan yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Ketakutan yang Berakar pada Ketidakpastian

Fenomena ketakutan terhadap pernikahan tidak terlepas dari kenyataan pahit yang sering terlihat di masyarakat. Kasus perselingkuhan yang merajalela dan kekerasan rumah tangga yang merusak keharmonisan keluarga menjadi momok yang menghantui generasi muda. Rasa takut ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan krisis kepercayaan dan bahkan menunda langkah mereka untuk menikah.

Islam memberikan solusi dengan menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dalam setiap individu. Dalam QS. Ar-Rum: 21, 

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Allah SWT menjelaskan bahwa pernikahan adalah jalan untuk mendapatkan ketenangan (sakinah), kasih sayang (mawaddah), dan rahmat (rahmah). Namun, untuk mencapainya, diperlukan usaha nyata dari kedua pasangan untuk membangun hubungan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah SWT.

Menjadikan Agama sebagai Fondasi

Islam mengajarkan bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan lahiriah, tetapi juga ikatan batiniah yang melibatkan hubungan dengan Sang Pencipta. Suami dan istri harus saling mendukung dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Fondasi ini akan membentuk keluarga yang kokoh di tengah badai kehidupan.

Salah satu kunci utama dalam menjaga keharmonisan rumah tangga adalah komunikasi yang baik dan jujur. QS. Al-Hujurat: 10 

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَࣖ

Mengajarkan pentingnya musyawarah dan saling mendamaikan dalam hubungan. Pasangan yang mampu mendiskusikan masalah dengan terbuka dan saling menghormati akan lebih mudah menghadapi berbagai tantangan.

Membangun Kepercayaan dalam Rumah Tangga

Ketakutan terhadap perselingkuhan dan KDRT sering kali muncul akibat kurangnya kepercayaan dalam hubungan. Untuk mengatasi ini, Islam menekankan pentingnya menjaga akhlak mulia dalam keluarga. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya.” (HR. Tirmidzi). 

Kepercayaan dapat dibangun melalui sikap saling mendukung, menghargai, dan memberikan rasa aman satu sama lain. Pasangan juga dianjurkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah bersama, seperti shalat berjamaah dan membaca Al-Qur'an. Hal ini akan memperkuat ikatan spiritual antara suami dan istri serta menanamkan rasa cinta yang tulus.

Mengatasi Ketakutan dan Meraih Keberkahan

Rasa takut terhadap pernikahan dapat diatasi dengan meningkatkan pemahaman tentang hakikat pernikahan dalam Islam. Menjalani pernikahan bukan berarti bebas dari masalah, tetapi dengan menanamkan keimanan, komunikasi, dan saling pengertian, segala rintangan dapat dihadapi bersama. 

Generasi muda perlu menyadari bahwa pernikahan bukanlah akhir dari kebebasan, melainkan awal dari perjalanan untuk meraih keberkahan. Dengan menjadikan Islam sebagai pedoman utama, pasangan dapat membangun rumah tangga yang penuh cinta, ketenangan, dan rahmat.

(*)
Baca juga :