MENGAPA RAKYAT SURIAH BERPESTA?
Oleh: Budi Ashari
Rakyat Suriah berpesta setelah jatuhnya pemerintahan Basyar Asad. Pertanyaannya mengapa? Separah apakah pemerintahan Basyar sehingga kejatuhannya adalah syukur bagi rakyat. Dan siapakah yang menggulingkannya. Siapa di balik mereka. Apakah kekacauan yang tak kunjung reda setelah beberapa pemerintahan Arab jatuh, akan terulang di Suriah.
Mari kita pahami dan urai satu per satu. Menggunakan logika dan data. Jangan hanya menggunakan emosi dan sekadar dengar-dengar saja.
Bismillah kita mulai...
Kita mulai dari siapa yang hari ini menguasai negeri Suriah sebelum perubahan hari ini.
Ada banyak data ahli yang bisa kita pakai. Saya gunakan data seorang ahli yang sudah tidak asing di telinga kita. Sebagai seorang pakar sejarah Islam sekaligus dokter spesialis yang keberpihakannya kepada Islam tidak diragukan; Prof DR. Raghib As Sirjani:
“Keadaan Di Suriah sangat rumit sekali, bahkan sekadar anda ingin mendukung siapa.” begitu kalimat Prof Raghib. “Saya berharap penjelasan ini menjadi kebaikan di sisi Allah dan ikhlas karena Nya,” kata Prof Raghib menghela nafas dan memulai datanya:
- Luas Suriah: 185.000 KM2.
- Penduduk Suriah terdiri dari Sunni, Syiah Alawiyyah/Nushairiyyah dan yang lainnya.
- Sunni di Suriah mencapai 77%, sementara Syiah Nushairiyyah sekitar 10%.
Suriah dikuasai oleh 6 kelompok dengan didukung oleh 4 kekuatan asing:
1. Syiah Nushairiyyah (Basyar Asad) didukung oleh Iran dan Rusia (sejak tahun 2015), sejak 2012 mereka menguasai 2/3 tanah Suriah.
Rusia meletakkan 63.000 tentaranya di Suriah. Kebanyakannya adalah angkatan udara yang merupakan peran besar Rusia di Suriah. Rusia mempunyai 114 titik pangkalan militer, tapi ada 3 yang terbesar, dua di tepi Laut Tengah posisinya di barat daya Suriah yaitu di Kota Ladziqiya dan Turtus, adapun satu lagi di tengah Suriah di Tadmur.
Adapun Iran mempunyai kepentingan bulan sabit syiah bermulai dari Iran, kemudian Irak, selanjutnya Suriah dan Lebanon dengan melakukan perluasan ke arah selatan seperti Saudi, Emirat juga Yaman.
Iran mempunyai jumlah pangkalan militer di Suriah lebih banyak dari Rusia yaitu sebanyak 529 titik di 14 Kota.
Hizbullah, Lebanon yang juga syiah dan berlumuran darahnya dengan penduduk sunni Suriah, juga ikut andil di sini. Operasi militer syiah ini banyak di barat daya Suriah yang juga berbatasan langsung dengan Lebanon. Syiah Iran adalah kekuatan asing yang paling banyak bercokol di tanah Suriah.
2. Suriah Demokratik terdiri dari Suku Kurdi dan beberapa yang lainnya seperti beberapa Suku Arab, Kristen dan sebagainya.
Aliran mereka adalah sekuler murni. Mereka berpisah secara damai dari pemerintahan Suriah sejak 2012 hasil dari pergolakan di internal pemerintahan Suriah. Mereka menguasai timur laut wilayah Suriah, besarnya sekitar ¼ tanah Suriah.
Tahun 2015, Amerika berhasil masuk dan membuat kesepakatan dengan mereka dengan dalih menghadang kekuatan ISIS yang menguasai beberapa wilayah Suriah dan Irak tahun 2014.
Amerika seperti biasa, mengajak negara-negara lain untuk bergabung dengan mereka. Setelah itu, Kurdi berhasil besar memukul ISIS dari daerah tersebut. Sumber minyak terbesar Suriah ada di wilayah ini, demikian juga gas. Dan pemerintah Amerika tidak mengizinkan untuk dikirimkan hasilnya ke pemerintahan Basyar Asad.
3. Kelompok Tahrir Asy Syam/Pembebasan Syam (HTS). Dulunya bernama Jabhah Nusroh. Pemikiran dasar kelompok ini awalnya adalah Al Qaeda. Ketuanya adalah Abu Muhammad Al Julani yang sekarang sudah menampakkan dirinya dan nama aslinya adalah Ahmad Asy Syar’a. Ada banyak kelompok perjuangan bergabung dalam kelompok ini. Mereka menguasai sekitar 10% tanah Suriah di barat lautnya terutama Kota Idlib.
4. Banyak kelompok yang berada di perbatasan Turki dan didukung oleh Turki menamakan dirinya sebagai tentara tanah air (FSA). Kepentingan Turki adalah menghadang kekuatan Kurdi untuk masuk ke tanah Turki.
5. ISIS, mereka berada di padang pasir bagian timur Suriah. Hanya melakukan beberapa gangguan-gangguan terhadap sekelilingnya.
6. Yahudi yang menguasai tanah Golan sejak tahun 1967.
Dan berikut ini data kedua yang saya ambil dari laman aljazeera.net tentang penderitaan rakyat Suriah selama 10 tahun terakhir perang di internal negara mereka:
PBB menyatakan 2 Juta rakyat Suriah hidup dalam kemiskinan yang mengenaskan.
NGO yang bergerak di bidang HAM Suriah melaporkan bahwa: sedikitnya 388.000 dibunuh oleh pemerintah karena melakukan protes. 100.000 mengalami penyiksaan di penjara. 100.000 lainnya masih mendekam dalam penjara. 200.000 orang dinyatakan hilang.
5,6 juta orang keluar dari negaranya. 6,7 juta orang lari dari rumahnya dan hidup di tenda-tenda pengungsian di dalam negara Suriah.
Ini hanya sebagian datanya. Setelah Basyar Asad dengan syiah nushairiahnya jatuh, semakin telanjang kekejaman pemerintahannya dan sungguh sangat buruk terhadap kemanusiaan.
Pertanyaannya: Siapakah yang sekarang menguasai Suriah?
Jawabannya adalah kelompok no 3 (HTS) sebagaimana data di atas.
Jangan dulu disimpulkan sebelum kita bahas dalam tulisan-tulisan berikutnya. Karena anda akan kembali jatuh dalam kesalahan. Setidaknya, para ulama dunia hari ini mengucapkan selamat dan mendoakan agar mereka dijaga hati dan persatuannya demi tegaknya keadilan dan syariat.
Adapun mengapa rakyat sekarang berpesta. Sudah jelas. Sesungguhnya ini adalah nafas yang tercekik sekian lama. Mengeringnya luka yang sekian lama menganga dalam hidup mereka. Berhentinya air mata yang mungkin tak lagi tersisa. Dan kini kehangatan matahari terasa sangat berharga. Harapan kembali hadir.
Selamat sekali lagi. Rakyat Suriah telah membuktikan bahwa kezhaliman itu pasti berakhir dengan tragis. NYATA.
(*)