Oleh: Chandra Abu Ahmad
Kemenangan kelompok oposisi di Suriah tidak lepas dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan Erdogan.
Kaum sekuler Turkiye selalu menyerang Erdogan soal pengungsi Suriah. Bagi mereka, para pengungsi itu harus diusir dari Turkiye. Karena, telah memberatkan perekonomian dan keamanan dalam negeri Turkiye.
Hal ini tentu saja disadari Erdogan cs yang membuat pemerintahannya hampir saja tumbang atas desakan di dalam negerinya sendiri.
Mengasuh 3,7 juta pengungsi, kebanyakan Suriah, telah menjadikan Turkiye sebagai negara terbesar di dunia yang menampung pengungsi.
Saya sendiri menyaksikan saat saya ke Turkiye beberapa waktu lalu, banyak sekali pengemis dan gelandangan di jalan-jalan. Beberapa di antaranya saya tanya, mereka berasal dari Suriah. Saya juga mendengar beberapa di antara mereka lainnya berbicara dalam bahasa Arab yang menunjukkan kemungkinan mereka dari Suriah. Ini PR besar bagi pemerintahan Erdogan.
Erdogan mengatakan, kami tidak akan mengusir mereka. Kami akan mengembalikan mereka dengan cara terhormat. Erdogan membuktikan sendiri ucapannya, lambat tapi tepat, sangat berhati-hati, membuat perhitungan baik buruknya dalam bertindak. Membangun zona de eskalasi Astana adalah salah satu bukti Erdogan menyelamatkan kaum oposisi Suriah dari pembantaian rezim Bashar Assad. Ini juga menjadi celah, Erdogan "membangun pangkalan militernya", membina angkatan muda ini menjadi para tentara yang terampil dan memberi senjata kepada mereka, yang suatu saat nanti dibutuhkan untuk mengembalikan saudara-saudara mereka ke tempatnya semula.
Turkiye ke depannya akan membuat proxy tersendiri di antara blok perlawanan yang ada, selain proxy nya Iran di Yaman dan Libanon.
Tapi ini bukan sebatas negara dengan ormas, seperti Iran dengan Hizbullah (Lebanon) dan Hutsi (Yaman), tapi negara dengan negara.
Pengaruhnya tentu akan jauh lebih besar untuk kebangkitan dua negara, bahkan negara lain, dalam hal ini Palestina.
Turkiye telah membuktikan bagaimana lewat perannya dapat menyelamatkan Qatar yang di Embargo Saudi cs. Tentu saja, akan bisa juga menyelamatkan Suriah, biidznillah.
Saya berharap sekali tidak adanya perpecahan setelah kemenangan. Karena perpecahan adalah ujian terberat setelah kemenangan. Semoga persatuan rakyat Suriah ini terus berlanjut hingga terciptanya pemerintahan yang kokoh dan kuat, melanjutkan misinya selanjutnya, yakni membebaskan Al Quds dari tangan penjajah Zionis.
Wallahu a'lam.
*NB: video hari ini para pengungsi Suriah di Turki sudah mulai kembali ke negerinya.
👇👇
NEW: Syrian refugees in Turkey have already started to return to Syria. A rebel news channel says hundreds returning today pic.twitter.com/ZVDNIIOt8L
— Ragıp Soylu (@ragipsoylu) December 8, 2024
Erdogan will have a friend in Damascus, not an enemy like he had for the past 13 years.
— Ragıp Soylu (@ragipsoylu) December 8, 2024
Most of 3 million Syrian refugees will return from Turkey and rebuilding efforts will be led by Ankara.
It seems like Türkiye has beaten Russia in Syria. pic.twitter.com/xclaRAaEhv
— Clash Report (@clashreport) December 8, 2024