Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) buka suara terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Pemerintah mengklaim kenaikan PPN hanya berlaku untuk barang dan jasa kategori mewah.
— Narasi Newsroom (@NarasiNewsroom) December 20, 2024
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menilai istilah barang mewah atau premium… pic.twitter.com/MzUmvcifNW
...Tambah muak ke Prabowo karna menjiplak gaya Jokowi pake Buzzer u/ sebar narasi hoax:
— 222 Mountains For Palestine (@kafiradikalis) December 22, 2024
1. Bhw PPN 12% cuma u/ barang mewah
2. Anti PPN 12% = bela orang kaya
Narasi yg sngt gblk krn:
1. Barang mewah dah ada PPNBM
2. Prabowo aja gak naikin pajak kpd 1000-2000 terkaya... (``,)
Keterangan Tertulis DJP terkait Kenaikan PPN 12%
— salam4jari (@salam4jari) December 21, 2024
Jadi siapa yang bohong soal kenaikan PPN 12% hanya khusus untuk BARANG MEWAH?#TolakPPN12Persen #TolakKenaikanPPN12Persen pic.twitter.com/SxTLEzF6NF
Salah satu dari sedikit barang yang tak kena PPN 12% adalah "Minyakita".
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) December 22, 2024
Itupun jika layak disebut "barang".
Orang Sakai di Bengkalis menyebutnya "minyak sampah". Tak ada di dapur Sri Mulyani.
Padahal mereka telah banyak kehilangan hutan untuk sawit. https://t.co/AmhSz6r1y5 pic.twitter.com/kmBhTnh7YS