“𝐁𝐎𝐌 𝐖𝐀𝐊𝐓𝐔”
✍🏻 @Naz_lira
Connie Rahakundini menyebut dokumen dari Hasto sebagai “Bom Waktu”, artinya dokumen-dokumen itu berisikan sesuatu yang berpotensi menimbulkan ledakan besar.
Ledakan yg dimaksud Connie Rahakundini dapat ditafsirkan sebagai sebuah kegaduhan besar, kerusuhan, huru-hara bahkan keadaan caos.
Mungkinkah demikian…?
Jika melihat kerusuhan 1998 sebagai sebuah kegaduhan politik yg menimbulkan ledakan sosial dan kejatuhan sebuah rezim pemerintahan, maka bila pun benar ada intervensi pihak ketiga atau asing yg dalam tanda petik “membiayai” kerusuhan tsb, maka haqul yakin gelontoran biaya untuk memantik kerusuhan tsb tidak sampai 50 Triliun Rupiah.
Tapi hari ini, uang jarahan yang diakumulasikan dari berbagai kasus korupsi nilainya mencapai ribuan Triliun Rupiah. Jika seperlimanya saja berada ditangan kelompok yang menghendaki terjadinya kegaduhan politik yang berujung pada kerusuhan sosial, rasanya bukan mustahil “Bom Waktu” yang dikatakan Connie Rahakundini adalah prahara yang lebih besar dan luas dari kerusuhan yg pernah terjadi pada tahun 1998 silam.
Boleh jadi juga Bom Waktu itulah yang disebut Prabowo sebagai ancaman pada dirinya.
Jika benar apa yang dikatakan Connie Rahakundini, maka knop tombol melumpuhkan Bom Waktu itu cuma ada ditangan Presiden Prabowo.
Hanya ada satu knop tombol saja, “𝗣𝗲𝗻𝗲𝗴𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗛𝘂𝗸𝘂𝗺 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗗𝗶𝗻𝗮𝘀𝘁𝗶 𝗝𝗼𝗸𝗼𝘄𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗿𝗼𝗻𝗶𝗻𝘆𝗮”.
Bila Prabowo menekan knop tombol itu, maka semua dokumen Hasto auto terisolasi dan hanya meledak dalam satu ruang tertutup saja, yakni meledak dalam “𝙆𝙚𝙡𝙖𝙢𝙗𝙪 𝙎𝙖𝙣𝙜 𝙍𝙖𝙟𝙖 𝙅𝙖𝙬𝙖”.