Batalnya Pesta Kemenangan RIDO di Hotel Sultan

Batalnya Pesta Kemenangan RIDO di Hotel Sultan

Sejumlah petinggi KIM Plus tidak hadir di Hotel Sultan lantaran disebut sudah tahu jagoan mereka akan kalah. Balai riung besar yang rencananya menjadi area selebrasi kemenangan RK-Suswono akhirnya tidak jadi digunakan.

Kedatangan Ridwan Kamil di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Rabu, 27 November lalu, sama sekali tidak terpantau jurnalis. 

Seorang anggota tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mengatakan bosnya itu langsung masuk kamar untuk memantau hasil quick count

Ridwan, kata sumber ini, sedikit tertekan oleh hasil penghitungan cepat sejumlah lembaga survei yang ditampilkan sejumlah media nasional.

“Karena kan dari awal udah sesumbar satu putaran,” tutur sumber ini kepada detikX di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pekan lalu.

Emil, begitu biasanya dia disapa, memang sempat beberapa kali mengatakan dia dan pasangannya akan memenangi Pilkada DKI Jakarta dalam satu putaran. Keyakinan itu juga disampaikan Emil selepas memberikan hak suaranya di Bandung, Jawa Barat, pada hari pencoblosan pekan lalu.
Pernyataan yang sama juga sempat disampaikan sejumlah petinggi di Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang pada pilpres lalu mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Koalisi ini diisi Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, dan beberapa partai gurem. Di Jakarta, koalisi ini kian gemuk dengan tambahan Partai NasDem, PKB, dan PKS sehingga disebut KIM Plus.

Namun faktanya, pada hari pencoblosan Pilkada 2024, koalisi gemuk yang juga disokong mantan presiden Joko Widodo ini tidak bisa berbuat banyak di calon mantan ibu kota tersebut. 

Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan nomor urut 1 ini berada di posisi dua, di bawah Pramono Anung-Rano Karno. 

Hasil penghitungan beberapa lembaga survei ini beda-beda tipis. Ada yang mencatatkan suara Pramono-Rano sudah di atas 50 persen. Ada juga yang masih sekitar 49 persen. 

Seorang pejabat teras di KIM Plus mengatakan kekalahan RK-Suswono di Pilkada Jakarta ini sebetulnya sudah bisa ditebak sejak jauh-jauh hari. Terutama setelah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan dukungan kepada Pramono-Rano.

Dalam perhitungan internal KIM Plus, kata sumber ini, dukungan Anies dapat langsung menggeser 20 persen suara pemilih di Jakarta ke pasangan nomor urut 3. Apalagi Anies turut aktif turun ke lapangan menjaring suara untuk Pramono-Rano. Tidak seperti dukungan Prabowo dan Jokowi kepada RK-Suswono, yang hanya menyampaikan pernyataan sikap.

Di sisi lain, dana logistik untuk pemenangan RIDO juga kian tipis. Ini, kata sumber tersebut, membuat mesin partai di KIM Plus tidak mampu bergerak maksimal lantaran sudah kehabisan bensin.

Di tengah situasi sulit ini, RK dan Suswono malah membuat blunder soal janda yang memperburuk citra keduanya. RK dalam sebuah kampanye di Jakarta Timur sempat mengatakan para ‘janda’—begitu istilah RK—akan disantuni Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman dan akan dinafkahi ‘lahir-batin’ oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis. Demikian juga dengan Suswono, yang sempat nyeletuk soal ‘kartu janda’.

“Dengan isu janda, abis kita itu. Mau minta maaf atau apa, nggak akan bisa. Itu slip of tongue (terpeleset lidah), yang mirip kaya Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)-lah itu,” tutur sumber ini kepada detikX pekan lalu.

Seorang anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra juga mengatakan hal yang nyaris serupa. Kekalahan RK-Suswono di Jakarta, kata sumber ini, sebetulnya sudah bisa ditebak beberapa petinggi KIM Plus. Itu kenapa saat hari pencoblosan tidak banyak pimpinan pusat partai-partai di KIM Plus yang hadir di Hotel Sultan pada Rabu, 27 November lalu.

“Tadinya mau selebrasi di sini (Hotel Sultan), tapi kan udah tahu bakal kalah. Jadi banyak yang nggak datang,” tutur sumber ini kepada detikX pekan lalu.

Berdasarkan pantauan detikX di Hotel Sultan pekan lalu, memang tidak banyak pimpinan pusat dari KIM Plus yang hadir. Hanya ada dua petinggi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra yang terlihat batang hidungnya: Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Rahayu Saraswati dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

Sedangkan pemimpin pusat partai-partai KIM Plus lainnya sama sekali tidak terlihat. Hanya beberapa pimpinan wilayah yang hadir dari partai-partai ini. Namun mereka juga cenderung menghindari jurnalis. Sebagian besar hanya duduk di ruang VIP sembari menunggu kehadiran RK dan Suswono, yang saat itu masih berada di kamar.

Ketidakhadiran para pimpinan pusat ini membuat suasana di Hotel Sultan saat itu cenderung sepi. Balai riung besar yang direncanakan sebagai area selebrasi kemenangan RK-Suswono tidak jadi digunakan.

Ratusan kursi di ruangan ini hampir tidak ada yang menduduki. Hanya sesekali digunakan relawan RIDO untuk menyantap makanan yang sudah berjibun disajikan. Kamera-kamera wartawan yang sebelumnya sudah siap merekam selebrasi kemenangan RIDO pun diminta dipindahkan ke luar. Ke lorong hotel depan balai riung, tempat RK dan Suswono menggelar konferensi pers kecil-kecilan. Konferensi pers singkat yang tidak lebih dari 15 menit.

KASIAN.... EHHH SUKURIN 😂😂😂😂

(Sumber: DetikX)
Baca juga :