Bagaimana cerita di balik kemenangan Saudi dalam perebutan tuan rumah Piala Dunia 2034?
Piala Dunia sepak bola putra akan diadakan di Arab Saudi pada 2034 dengan janji panitia penyelenggara bahwa stadion-stadion yang dibangun bakal "unik" dan "semua orang akan diterima".
Namun, keputusan FIFA untuk memberikan hak tuan rumah kepada Arab Saudi tergolong kontroversial—meskipun kerajaan itu berjanji membangun 11 stadion baru dan salah satunya berada di sebuah kota yang bahkan belum diciptakan.
Tawaran Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah tidak ditentang satu negara pun. FIFA mengesahkan tawaran tersebut dalam pertemuan, Rabu (11/12/2024).
Tahun 2034 akan menjadi momen kedua kalinya turnamen sepak bola terbesar sejagat itu diadakan di Timur Tengah, setelah Piala Dunia Qatar pada 2022.
Arab Saudi telah menginvestasikan sekitar £5 miliar (sekitar Rp101 triliun) untuk bidang olahraga sejak 2021.
Putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, menjadikan ajang olahraga sebagai bagian penting dari strategi mendiversifikasi ekonomi, termasuk laga tinju dan ajang balap Formula 1.
Itu pula yang menjelaskan mengapa liga sepak bola domestik Saudi mendatangkan berbagai bintang dunia, seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Neymar Jr dengan sokongan Dana Investasi Publik yang memiliki Newcastle United.
Namun negara tersebut telah dituduh melakukan 'sportswashing'. Istilah ini banyak diartikan sebagai stragegi menggunakan uang di bidang untuk olahraga demi pencitraan di tengah buruknya catatan hak asasi manusia dan kerusakan lingkungan.
Jadi akan seperti apa Piala Dunia di Arab Saudi?
Stadion di puncak tebing hingga di menara
Laporan FIFA mengenai tawaran Arab Saudi untuk menggelar Piala Dunia Arab penuh pujian, terutama terkait usulan proyek pembangunan sejumlah stadion "unik".
"Proyek-proyek itu memiliki potensi yang luar biasa dan tidak diragukan lagi akan mengubah cara pendekatan terhadap desain dan struktur stadion di masa mendatang," demikian isi laporan FIFA.
Panitia penyelenggara mengatakan Piala Dunia Arab Saudi akan dimainkan di 15 stadion di lima kota: Riyadh, Jeddah, Abha, Al-Khobar, dan Neom—kota yang belum dibangun di bagian barat laut negara itu.
Rencana pembangunan Stadion Neom menunjukkan stadion itu akan dibangun 350 meter di atas permukaan tanah dan hanya dapat diakses melalui lift berkecepatan tinggi dan kendaraan tanpa pengemudi.
Stadion itu merupakan bagian dari proyek 'The Line' dan telah dicanangkan sebagai kota bebas mobil, dengan lebar hanya 200 meter dan panjang 170 kilometer.
The Line akan lebih tinggi dari Gedung Empire State di New York dan panjangnya hampir sama dengan jarak antara Jakarta dan Bandar Lampung.
Stadion Pantai Qiddiya akan menampilkan desain bergelombang mirip tampilan gelombang Meksiko, sementara Stadion Pangeran Mohammed bin Salman di Riyadh akan berlokasi di puncak tebing.
Delapan stadion turnamen akan berada di ibu kota Riyadh—termasuk bakal Stadion Internasional Raja Salman berkapasitas 92.760, yang akan menjadi arena laga perdana dan final Piala Dunia.
Dari 15 stadion, empat sudah dibangun, delapan direncanakan, dan tiga sedang dibangun.
Tuan rumah yang kontroversial?
Arab Saudi selama ini dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, pelanggaran hak perempuan, kriminalisasi homoseksualitas, pembatasan kebebasan berbicara, dan terlibat perang di Yaman.
Sejumlah organisasi nonpemerintah baru-baru ini membuat klaim bahwa pihak berwenang Saudi mengeksekusi setidaknya 200 orang dalam sembilan bulan pertama tahun 2024, yang merupakan jumlah tertinggi selama tiga dekade.
Reputasi internasional kerajaan tersebut rusak parah oleh pembunuhan Jamal Khashoggi pada 2018. Jamal Khashoggi merupakan seorang jurnalis Saudi yang tinggal di AS sekaligus kritikus pemerintah.
Berbagai pegiat hak asasi manusia mengatakan bahwa olahraga digunakan oleh pemerintah Saudi untuk mengalihkan perhatian dari reputasinya yang bermasalah.
Pemerintah Saudi mengatakan bahwa investasi dalam olahraga meningkatkan ekonomi, membuka pariwisata, dan menginspirasi orang untuk lebih aktif.
Menurut pedoman FIFA, negara-negara yang mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah acara tersebut harus berkomitmen untuk menghormati hak asasi manusia.
Pada bulan November, FIFA merilis laporan evaluasinya untuk tawaran Saudi, memberinya "skor rata-rata 4,2 dari 5"—skor tertinggi yang pernah ada selama ini.
FIFA mengeklaim "ada potensi bagus bahwa turnamen tersebut dapat menjadi katalisator bagi sejumlah reformasi yang sedang berlangsung dan di masa mendatang, dan berkontribusi pada hasil positif hak asasi manusia bagi masyarakat di Arab Saudi dan kawasan yang melampaui cakupan turnamen itu sendiri".
Namun, bulan lalu, Amnesty International mengatakan proses pemilihan Arab Saudi sebagai tuan rumah 2034 harus dihentikan kecuali terdapat reformasi hak asasi manusia secara besar-besaran.
Mereka mengklaim bahwa pemberian hak kepada Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia kemungkinan akan menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia yang lebih parah dan meluas.
'Semua orang akan diterima'
Alkohol ilegal di Arab Saudi dan tidak ada tanda-tanda bahwa hal ini akan berubah sebelum Piala Dunia.
Hukuman untuk meminum minuman beralkohol mencakup denda, hukuman penjara, dan deportasi.
"Kami telah menyelenggarakan lebih dari 100 acara olahraga, menyambut tiga juta penggemar olahraga tanpa alkohol," kata Hammad Albalawi dari Kementerian Olahraga Arab Saudi kepada Sky awal tahun ini.
"Mereka menikmati waktu mereka dan menemukan apa yang ditawarkan Saudi—hiburan, seni, musik, dan budaya."
Hubungan sesama jenis juga ilegal di Arab Saudi dan transgender tidak diakui.
Kementerian Luar Negeri Inggris menyarankan para pelancong untuk menghormati tradisi, adat istiadat, hukum, dan agama setempat "agar Anda tidak menyinggung perasaan".
Disebutkan bahwa pelancong dapat menghadapi "hukuman berat karena melakukan sesuatu yang mungkin tidak ilegal di Inggris" dan orang-orang harus menghindari menunjukkan kasih sayang di depan umum.
Tidak membawa tanda pengenal identitas pribadi dapat mengakibatkan denda atau hukuman penjara.
Berbicara kepada editor olahraga BBC, Dan Roan, tahun lalu, Menteri Olahraga Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Turki Al Faisal, mengatakan kontroversi mengenai perlakuan negara tetangga Qatar terhadap pekerja migran sebelum Piala Dunia 2022 "tidak akan terulang".
Ia juga menegaskan "semua orang diterima" pada Piala Dunia 2034.
Apa yang akan dialami penonton Piala Dunia?
Arab Saudi berjanji memperluas bandara, membangun jaringan kereta api berkecepatan tinggi, dan meningkatkan layanan transportasi umum.
Namun, jarak yang sangat jauh antarstadion membuat para penggemar yang ingin berpindah-pindah kota kemungkinan harus bergantung pada transportasi udara.
Arab Saudi adalah negara terbesar di Timur Tengah.
Peserta putaran final Piala Dunia diperbanyak sehingga akan menampilkan 48 tim mulai tahun 2026 dan seterusnya. Jumlah tersebut meningkat dari 32 tim yang berkompetisi di Piala Dunia Qatar.
FIFA mengatakan "peningkatan infrastruktur transportasi umum diprediksi" akan dibuat secara luas di dalam kota-kota penyelenggara Piala Dunia, termasuk sistem kereta bawah tanah yang baru di Riyadh.
Sebanyak 10 taman khusus penonton, yaitu sebanyak dua taman per kota, direncanakan dibangun.
Mengenai akomodasi untuk tim, ofisial, media, dan penggemar, laporan FIFA menyebutkan terdapat "berbagai macam pilihan bagus untuk memenuhi semua jenis pemangku kepentingan turnamen".
Apakah Piala Dunia Arab Saudi akan digelar pada musim dingin?
Piala Dunia 2034 kemungkinan diselenggarakan pada musim dingin untuk menghindari suhu musim panas yang ekstrem, seperti halnya Piala Dunia 2022 di Qatar.
Berbicara kepada BBC, Menteri Olahraga Saudi, Pangeran Abdulaziz, mengatakan panitia penyelenggara "pasti mempelajari" apakah turnamen itu dapat diselenggarakan pada musim panas.
"Mengapa tidak melihat kemungkinan untuk menyelenggarakannya pada musim panas? Baik musim panas atau musim dingin tidak masalah bagi kami, selama kami bisa memastikan bahwa kami mampu [memberikan] suasana yang tepat untuk menyelenggarakan acara seperti itu," katanya.
Suhu paling sejuk di Arab Saudi berkisar antara Oktober dan April.
Selama bulan-bulan tersebut, suhu harian rata-rata di kota-kota tuan rumah berkisar antara 15 derajat Celsius dan 30 derajat Celsius.
Antara Mei dan September, suhu harian rata-rata berkisar antara 27 derajat Celsius dan 43 derajat Celsius di daerah pedalaman, dan 27 derajat Celsius hingga 38 derajat Celsius di daerah pesisir.
(Sumber: BBC)
[VIDEO - Rancangan Stadion Saudi untuk Piala Dunia 2034]