Algojo Assad ini akhirnya dihukum gantung, dia terkenal punya peliharaan macan dan makanannya daging manusia yang dibunuhnya

[PORTAL-ISLAM.ID]  Foto atas: Talal ad-Daqqaq, salah satu komandan tentara Assad di Hama terkenal kejam dia mengeksekusi oposisi dan para aktivis dengan cara menjadikannya makanan macan peliharaannya. Kemarin dia dieksekusi di alun-alun kota Hama.

Foto bawah: Warga Hama rame-rame turun ke jalan. Kali ini ini mereka ingin menyaksikan secara langsung eksekusi mati untuk milisi Assad bernama Talal ad-Daqqaq, seorang pentolan algojo rezim yang menyiksa sekian banyak Ahlussunnah sampai mati dan dagingnya buat makanan macan peliharaannya.

***

Talal ad-Daqqaq, komandan milisi pro-rezim di Hama, dianggap oleh banyak orang sebagai tentara paling ganas di provinsi tersebut. Dia telah dituduh melakukan pelanggaran berat terhadap banyak warga sipil, termasuk penangkapan yang tidak sah, penculikan, atau menukar mereka dengan tebusan besar.

Sebuah dokumen yang bocor dari Cabang Keamanan Militer di Hama menyatakan keterlibatannya dalam pelanggaran mengerikan terhadap tahanan dan korban penculikan, dengan mengklaim bahwa ad-Daqqaq memberi makan daging singa peliharaan korban setelah membunuh mereka.

Dokumen No. 11201 yang dikeluarkan pada tanggal 11 September 2015, menyebutkan bahwa "sebuah sumber di Bandara Militer Hama memberitahukan kepada Cabang Keamanan Militer bahwa ad-Daqqaq telah membesarkan seekor singa kecil yang ia curi dari salah satu kebun binatang." Dokumen tersebut menambahkan bahwa "ad-Daqqaq memberi makan daging anak singa dari orang-orang yang diculiknya."

Menurut dokumen yang sama, ad-Daqqaq diketahui telah membanggakan tindakannya, dengan menyatakan beberapa kali bahwa "dia memotong daging teroris yang masih hidup untuk diberikan kepada singanya sebagai hukuman." Dokumen resmi tersebut juga menyatakan bahwa "ad-Daqqaq menculik lebih dari 100 orang dari Hama dan daerah pedesaannya dalam jangka waktu dua tahun, yang semuanya dieksekusi."

Dokumen tersebut menjelaskan bahwa badan intelijen rezim telah diberitahu tentang kegiatannya sejak tahun 2014, dengan menyatakan bahwa ad-Daqqaq tidak sendirian dalam penculikan dan pembunuhan warga sipil, karena dokumen tersebut juga menyebutkan pelanggaran yang dilakukan oleh Ali as-Silla, Salah al-Assi, Musib Salameh, dan Mahmoud Afifah – yang semuanya terlibat dalam pendirian pusat penahanan di daerah pedesaan Hama. Salah satu pusat tersebut milik Salah al-Assi, sementara pusat lainnya terletak di dekat desa Baarin, di samping sebuah pertanian di daerah pedesaan Salamiyah dekat Khnefis.

Dokumen tersebut mengatakan kelompok tersebut juga menjual organ tubuh manusia dan membuang mayat dengan beberapa cara, termasuk memberikannya kepada hewan yang mereka pelihara. Sebuah sumber di Cabang Keamanan Militer di Hama mengonfirmasi bahwa salah satu rekan ad-Daqqaq membawa "sekantong besar daging potong", menyimpannya di lemari es di sebuah properti milik saudara laki-laki Talal ad-Daqqaq.


[VIDEO]
Baca juga :