Soal tuduhan plagiat dari seorang sejarahwan kepada sejarahwan lain membawa saya kepada tulisan investigatif lama saya soal sebuah "yayasan penting".
Ini adalah yayasan keluarga. Ia dimiliki oleh keluarga keturunan Djojohadikusumo, dimana salah satu anggotanya sekarang menjadi presiden.
Yayasan ini pernah menyumbang gedung dimana sejarahwan tertuduh sekarang mengajar.
Namun yayasan ini juga yang memberikan semacam fellowship kepada sejarahwan penuduh untuk mengajar di Universitas Bahlil Indonesia eh Universitas Indonesia.
Bingung? Ya, janganlah. Biasa saja. Yayasan ini sudah lama nggak terdengar kiprahnya. Kabarnya mengalami kesulitan keuangan setelah dua kali kalah pilpres. Tapi mungkin akan bangkit lagi. Kan sudah menang? 😛 😛 😛
Kalau Anda membaca tulisan ini, jangan lewatkan end note pertama, yang memuat satu link video.
Nah, silahkan menikmatinya disini:
(Made Supriatma)