Unilever Larang Anak Perusahaan Beri Dukungan ke Palestina, Inilah alasan utama Kenapa Perusahaan ini jadi Top List brand yang harus diboikot !!!!

Inilah alasan utama Kenapa Perusahaan ini jadi Top List brand yang harus diboikot !!!!

Unilever Larang Perusahaan Beri Dukungan ke Palestina, Anak Usaha Membrontak dan Ajukan Gugatan

Aksi berani dilakukan oleh produsen es krim Amerika Serikat, Ben and Jerry's, anak usaha Unilever terhadap perusahaan induk Unilever.

Mereka mengajukan gugatan terhadap perusahaan induk Unilever atas larangan perusahaan tersebut untuk membungkam dukungannya terhadap Palestina.

Ben and Jerry's adalah sebuah perusahaan Ice Cream di Amerika, yang sebelumnya diakuisisi Unilever.

Ben and Jerry's mengancam akan membubarkan dewan direksi dan menuntut para anggotanya atas masalah tersebut.

Hal ini terjadi setelah Unilever dituding membungkam langkah produsen es krim tersebut untuk menyampaikan pernyataan dukungan atau bantuan bagi warga Palestina dalam perang di Gaza.  

Gugatan tersebut diajukan pihak Ben & Jerry's pada hari Rabu waktu setempat (13/11/2024) di pengadilan federal di New York.

Menurut gugatan hukum yang diajukan, Ben & Jerry's mengatakan Unilever melanggar ketentuan perjanjian sebelumnya yang memberikan tanggung jawab kepada pembuat es krim yang berpusat di Vermont tersebut atas misi sosialnya.

Kendati demikian, Ben & Jerry's menyatakan pihaknya dibungkam empat kali ketika berupaya menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Kemudian ketika mengadvokasi penghentian bantuan militer AS ke rezim Tel Aviv, lalu mendukung mahasiswa yang berdemonstrasi di perguruan tinggi dan universitas AS menentang perang genosida Israel di Gaza.

Dan yang terakhir, mendukung perjalanan aman pengungsi Palestina dari Gaza ke Inggris.

"Ben & Jerry's telah empat kali mencoba berbicara di depan umum untuk mendukung perdamaian dan hak asasi manusia,” demikian isi gugatan tersebut. 

"(Tapi) Unilever telah membungkam setiap upaya ini,” tegasnya.

Dalam gugatan tersebut, Ben & Jerry's juga mengatakan bahwa Peter ter Kulve, kepala divisi es krim Unilever, khawatir bahwa kritik perusahaan terhadap perang di Gaza dapat menyebabkan persepsi anti-Semitisme yang berkelanjutan.

Unilever juga diharuskan berdasarkan perjanjian penyelesaian tahun 2022 untuk melakukan pembayaran sejumlah total USD5 juta kepada Ben & Jerry's agar merek tersebut dapat memberikan donasi kepada kelompok hak asasi manusia pilihannya, menurut gugatan tersebut.

Ben & Jerry's memilih Jewish Voice for Peace (JVP) dan San Francisco Bay Area Chapter of the Council on American-Islamic Relations (CAIR-SFBA), untuk penyaluran bantuan.

Unilever pada bulan Agustus menolak pilihan tersebut, dengan mengatakan bahwa JVP terlalu kritis terhadap rezim Israel, menurut gugatan tersebut.

Dalam pernyataan pada Kamis (14/11/2024), Direktur Eksekutif CAIR-SFBA Zahra Billoo memuji Ben & Jerry's atas komitmennya terhadap hak asasi manusia dan karena menolak upaya untuk membungkam advokasinya demi keadilan.

"Tindakan Unilever merupakan preseden berbahaya dari penyensoran perusahaan yang bertujuan untuk membungkam suara-suara yang mendukung hak-hak Palestina, terutama pada saat masyarakat global harus menentang genosida dan penindasan," katanya. 

Ketegangan antara Ben & Jerry's dan Unilever telah berlangsung selama bertahun-tahun. 

Perpecahan meletus di antara keduanya pada tahun 2021 setelah Ben & Jerry's mengatakan akan berhenti menjual produknya di pemukiman ilegal Israel di wiayah Palestina yang diduduki. 

Saat itu, perusahaan tersebut mengatakan bahwa penjualan produknya di pemukiman tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

Tindakan tersebut menyebabkan Unilever menjual bisnis es krim di wilayah yang diduduki Israel kepada pemegang lisensi lokalnya dengan jumlah yang dirahasiakan.

Untuk menghentikan hal ini terjadi, Ben & Jerry's mengajukan gugatan terhadap Unilever untuk memblokir penjualan kepentingan bisnisnya.

Akhirnya, kedua belah pihak mencapai penyelesaian pada bulan Desember 2022, yang terus dirahasiakan.

Baca juga :