Tidak Ada Presiden hari ini
Bambang, adalah pemegang doktor honoris causa dari UIPM, dia ilmuwan roket hebat. Suatu hari dia ingin pergi ke Matahari.
"Wah, Pak Bambang, kita tidak bisa pergi ke Matahari. Itu panas banget loh." Kata staf peneliti lulusan LPDP S3 kampus top AS.
"Nggak begitu dong. Kamu ini kok bego. Kita perginya pas malam hari saja. Kan dingin tuh mataharinya."
Staf peneliti mengangguk-angguk, siaaap.
Sementara itu, Joko, adalah lulusan kampus UI program doktoral 1,5 tahun, pinter banget orangnya, dia suatu malam, saat Bambang lagi naik roket menuju matahari, eh Joko malah kehilangan dompet. Mana lagi mati lampu. Rumahnya gelap. Maka Joko sibuk nyari-nyari dompet di trotoar jalan depan rumahnya.
"Pak Joko nyari apa?" Tetangga bertanya.
"Dompet saya hilang."
"Hilangnya dimana?"
"Di dalam rumah sy."
"Kok nyarinya di jalan?"
"Duh, kamu ini kok bego. Kalau sy cari di dalam rumah, lagi mati lampu, gelap, nggak ketemu. Mending sy cari di jalan, masih kelihatan dikit-dikit, nggak gelap banget."
Wah wah, persis saat roket Bambang menuju matahari, dan Joko masih sibuk nyari dompet, di markas tentara, Jenderal Agus sedang merencanakan memimpin serangan ke negara lain.
"Kita serang negaranya hari ini, pasti menang!" Teriak Agus.
"Kok bisa, Jenderal?"
"Karena hari ini libur, alias tanggal merah. Di sana nggak ada Presiden saat tanggal merah. Juga nggak ada gubernur, walikota, tentara, polisi, dll. Kita akan menang. TIDAK ADA PRESIDEN HARI INI!"
"HOREEE!" Teriak prajurit-prajurit anak buah Agus.
Inilah kisah tentang Bambang, Joko dan Agus. Mereka adalah contoh orang-orang sukses, dan punya jutaan penyanjung. Dipuja-puji.
Tabik.
(TERE LIYE)
*fb