Tere Liye lapor Mas Wapres, kapok!

By Tere Liye

Saya pernah menemui Menteri di Jakarta. Setiba di kantornya, sekretaris, pegawai-pegawainya "jejeritan", nanya apakah bisa foto bareng, dll. Wah wah, saya merasa berbunga-bunga. Ada fans saya di sini, pasti urusan saya lancar. Lantas ketemu deh sama Menteri, ngadu soal buku bajakan di marketplace.

Berbulan-bulan berlalu, ada hasilnya? Nggaaak. Saya harus berjuang sendiri kontak manajemen marketplace, meminta mereka menghapus toko2 tsb. Shopee, Tokopedia, oke, mau bantu. Lazada, Tik Tok, tdk mau. Bahkan staf Tik Tok dari Singapura sana, jelas2 mendukung bajakan. Mau ilegal, terlarang yg penting omset meroket.

Nah, mas wapres katanya buka channel laporan dong.

Wah, asyik, saya ikutan kirim whatsapp juga aaaah. Nasib. Saya dicuekin. Sejak tanggal 18 November. Per hari ini, masih checklist satu. Itu profil nomor juga sudah nggak ada logo mas Wapresnya, detail nomor juga sdh berganti. 

Begitulah tinggal di negeri ini. 

Pejabat-pejabat ini, hanya mampu ngurusin: orang-orang minta buku tulis, sembako, bisa dia kasih. Orang-orang minta tebus ijasah di sekolah. Bisa dia bantu. Orang-orang butuh dana berobat. Juga bisa. Pakai duit operasional yg puluhan milyar per tahun itu. Bukan duit dia sih, duit negara. Hal-hal remeh bisa dia selesaikan. Tapi hal-hal yg serius? Ngimpi.

Kamu ngadu praktek suap di kantor pertanahan. Pusing deh mereka. Kamu ngadu soal kerusakan lingkungan. Tambah pusing mereka. Kamu ngadu soal penegakan hukum, aduh duh, super pusing deh jadinya. 

Saya ngadu soal buku bajakan ini, bukan untuk asay. Karena kalau saya sih, mau dibajak jutaan, buku-buku original saya yg laku juga buanyak. Tapi saya ngadu agar industri literasi kita itu sehat. Paham nggak sih? Sayangnya, pejabat tdk peduli.

Di akun medsos saya ini, buanyak loh anak-anak polisi, Jenderal malah. Anak-anak jaksa, hakim, yg baca buku-buku saya. Mereka juga tahu realitas buku bajakan. Apakah mereka peduli? Mbuh. Bukan mau nyombong, pembaca buku-buku saya itu level Menteri, Profesor, dll. Bahkan mereka juga nungguin kapan lanjutan Serial Aksi terbit. 

Tapi begitulah. Saat Tere Liye bahas beginian. Semua diam. Seolah tidak lihat. Klik klik scroll scroll, mending baca yg lain.

Sedihnya. Kirim whatsapp bahkan nggak di Read.

(fb)
Baca juga :