Sudah terlalu banyak contohnya dari dahulu sampai sekarang, pasangan suami istri yang suka pamer kemesraan di media, bahkan setiap “jengkal” romantikanya selalu diekspose untuk menunjukkan betapa romantisnya atau mesranya mereka, banyakan di kemudian hari rumah tangganya justru berantakan ..
Karena biasanya orang-orang yang “gila” validasi/ pengakuan dari orang lain menunjukan bahwa kondisisi yang sebenarnya justru yang sebaliknya atau masih meragukan..
Dahulu kala ada pasangan artis senior yang mendapat julukan pasangan artis paling romantis se-jagad ke-artisan, karena setiap sisi romantikanya selalu diekspose ke media. Tapi ternyata malah bercerai karena perselingkuhan istrinya..
Hati-hati, tidak setiap orang memandang dengan pandangan takjub atau memuji. Banyak juga mata hasad atau iri dengki..
Selain itu, juga sangat banyak “binatang buas” (buaya darat, buaya betina, garangan, dsb..) yang berkeliaran mencari mangsa. Pamer bisa dimaknai “promosi” untuk orang lain..
Hati-hati banyak tukang lirik-lirik..
Pamer kemesraan bisa dilirik “buayawati dan buayawan”..
Pamer ibadah bisa dilirik setan gentayangan..
Pamer kekayaan bisa dilirik kantor pajak atau resiko pencurian.. 😃😃
(Ustadz Arham Ahmad Yasin)