[PORTAL-ISLAM.ID] DUKUNGAN Jokowi untuk Ridwan Kamil ditengarai membuat Pramono Anung awalnya kecewa. Kepada sejumlah orang dekatnya, Pramono menilai Jokowi tak konsisten. Sebab, Jokowi pernah menyatakan akan memenuhi permintaan Pramono untuk tidak ikut cawe-cawe di Pilkada Jakarta setelah Pramono diusung PDIP.
Semula Pramono berniat mengikuti jejak Ridwan Kamil yang menyambangi Jokowi di Solo.
Namun tim internal menganalisis pertemuan dengan Jokowi bakal menurunkan elektabilitasnya. Terutama di kalangan pendukung Anies Baswedan di Jakarta. Rencana itu pun batal.
Dua petinggi PDIP mengatakan Pramono lalu mengalihkan rencana itu menjadi silaturahmi dengan Anies.
Pramono dan Rano Karno menyambangi rumah Anies pada Jumat, 15 November 2024.
Momen pertemuan mereka diunggah Pramono di akun Instagram-nya. Kunjungan itu terjadi sehari setelah beredar video 15 detik ucapan Jokowi “Saya Ridwan Kamil”.
Kajian internal PDIP yang diceritakan petinggi partai itu kepada TEMPO menunjukkan bahwa faktor Jokowi hanya berkontribusi sekitar 16 persen terhadap pemilih di Jakarta.
Faktor tertinggi justru dimiliki Anies, yang punya pengaruh di atas 40 persen.
Setelah pertemuan itu, Anies Baswedan—kerap disebut sebagai lawan politik dan antitesis Jokowi—akhirnya memutuskan mendukung Pramono-Rano.
Di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Kamis, 21 November 2024, Anies bersama Pramono dan Rano menghadiri kampanye bersama.
“Jakarta berjalan baik di bawah kepemimpinan Mas Pram,” kata Anies.
Dengan dukungan dari berbagai penjuru, termasuk Anies Baswedan, Pramono Anung optimistis memenangi pilkada Jakarta satu putaran atau mendulang suara lebih dari 50 persen.
“Saya yakin, kalau semua sudah bekerja keras, kami menang satu putaran,” katanya kepada TEMPO.
(Sumber: Majalah TEMPO)