Mulyono, IKN, dan PIK

Perampokan negara terbesar untuk masa depan Indonesia, yang disiapkan, direncanakan, dan dijalankan sejak 10 tahun, oleh Penjahat bernama Mulyono, sebagai Operator Utama Oligarki.

Yaitu IKN dan PIK.

Skenarionya,

Bikin dulu IKN agar Rakyat Indonesia, yang sebagian masih menyembah-nyembah Mulyono, dengan Buzzer-Buzzer dan Artis-Artis Dungu,  menjadi Tim Hore-Hore sekaligus benteng pelindung dan perlawanan bagi Rakyat Indonesia cerdas, yang mencium kebusukan proyek IKN .

Sembari terus menjalankan PIK. PIK yang semula dulu adalah semacam proyek gagal puluhan tahun sulit dijual, dipasarkan dengan masif ke seluruh dunia, hingga akhirnya PIK mendapatkan persetujuan oleh Beijing. Jadilah PIK menjadi PIK-2 dan nanti akan terus terus dan terus sampai PIK-11. Yang direncanakan jumlah penduduknya sampai 35 juta orang. Bahkan mungkin akan sampai PIK-20.

Artinya Reklamasi PIK bisa jadi akan meluas menjorok jauh ke Laut Jawa terus menuju Utara mendekati Pulau Kalimantan. 

Tentu saja, yang bisa membeli rumah di sana yang kavlingnya dijual Rp 20 juta - Rp 100 juta/meter, yang bisa membeli pastinya bukan penduduk lokal, tetapi penduduk interlokal. 

Rumah yang langsung berhadapan dengan laut, setiap rumah memiliki harbournya sendiri. Jadi mau dagang apapun tidak harus lewat becuk. Jadi muatannya dari  kapal besar dari China Harbor CHEC di Afrika menuju  kapal sedang di Lautan Atlantik menuju Samudera Hindia pindah  ke kapal sedang di Pelabuhan Singapura, pindah lagi ke kapal-kapal kecil dan akhirnya yacht langsung nyender di rumah-rumah super mewah di  PIK.

Muatannya, dari baju sampai sabu, dari perempuan sampai organ untuk transplan, ditransfer di tengah laut, bukan di pelabuhan, yang harus bayar pajak becuk,  bayar pemeriksaan polisi laut dll.

Begitulah pelajaran yang saya dapatkan dari film Blacklist di Netflix. 

Tentu saja, kawasan PIK akan menjadi kawasan super mewah dan ultra modern. The New Jakarta namanya. atau Jakarta Baru.

Dan sembari itu, Jakarta Lama pun pastinya akan diakuisi. 

Karena itu DKI Jakarta sebagai Ibukota, harus dipindahkan. Dipindahkan ke daerah yang jauh sejauh-jauhnya. 

Jadilah Indonesia perlu orang goblok, jahat, rakus seperti Mulyono sebagai Operator nya. Dan harus diteruskan Slamet si nyimeng. 

Ngga tahu ini apakah Presiden @prabowo mampu menghentikan, atau membiarkan, atau malah ikutan.

Semoga tidak. Semoga beliau bisa jadi Pahlawan. 
Saya tidak meragukan Nasionalisme beliau.

(@DokterTifa)

Baca juga :