Mencintai Arab, bahasa Arab, dan syi'ar-syi'ar Islam yang ada di tanah Arab itu WAJIB bagi seorang muslim.
Namun harus bisa bedakan, antara Arab dengan penguasa Arab...
Mencintai Arab itu wajib. Tapi mencintai penguasa Arab, itu bersyarat... jika mengajak kepada Ketaatan kepada Allah dan RasulNya maka wajib ditaati, jika mengajak maksyiat kepada Allah dan RasulNya maka wajib ditentang.
Mencintai bangsa Arab itu sebagian dari iman dan mengingkarinya adalah kekufuran atau setidaknya akan menjadi sebab kekufuran. Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyyah berkata, dalam kitab Iqtidho’ Ash-Shiroth Al-Mustaqim, juz 1 hlm 435;
بغض جنس العرب، ومعاداتهم: كفر أو سبب للكفر
“Membenci bangsa Arab dan memusuhi mereka adalah kekufuran atau sebab kekufuran.”
Salah satu cara mencintai Nabi Muhammad SAW adalah dengan mencintai tempat kelahiran beliau, yakni Jazirah Arab. Rasulullah SAW melarang umatnya membenci bangsa Arab. Hal itu termaktub dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi.
Dari Salman, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Salman janganlah engkau membenciku, dengan begitu maka engkau akan meninggalkan dien-mu”.
“Wahai Rasulullah, bagaimana aku membenci paduka sedangkan melalui paduka Allah memberi petunjuk kepada kami?” kata Salman.
Rasulullah menjawab, “Engkau membenci Arab, maka engkau membenciku.”
Mencintai bangsa Arab juga pernah ditekankan oleh ulama kharismatik Almarhum KH Maimun Zubair (Mbah Moen). Dia meminta masyarakat Indonesia untuk tidak membenci bangsa Arab. Arab memiliki ragam kelebihan dibandingkan dengan bangsa lain.
"Kalau kamu benci orang Arab, dosa besar kamu, karena Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab, bahasa surga adalah bahasa Arab. Begitupun shalat menggunakan bahasa Arab. Namun, orang Arab juga harus tau, walaupun Alquran berbahasa Arab, yang mengembangkan sastra Al-Qur’an bukan bangsa Arab,” kata Mbah Moen ditayangkan oleh kanal youtube Rosit Chairul.