Menang telak 50,73%, Sherly Tjoanda bakal menjadi Gubernur perempuan Tionghoa dan Kristen pertama di daerah mayoritas Muslim

[PORTAL-ISLAM.ID]  Indikator Politik Indonesia merilis hasil final hitung cepat atau quick count Pilgub Maluku Utara (Malut)

Hasilnya, pasangan calon (paslon) nomor urut 4 Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe unggul telak dengan perolehan 50,73% suara. Hasil tersebut berdasarkan data suara masuk 100%.

1. Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan 25,32%
2. Aliong Mus-Sahril Thahir 11,40%
3. Muhammad Kasuba-Basri Salama 12.55%
4. Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe 50,73%

"Sherly diprediksi menjadi gubernur perempuan Tionghwa dan Kristen pertama di daerah mayoritas Muslim," kata Burhanuddin Muhtadi, Direktur Ekesekutif lembaga survei Indikator Politik Indonesia, di akun X, Jumat (29/11/2024).

Gantikan Suaminya Yang Meninggal Kecelakaan

Sherly Tjoanda menjadi Calon Gubernur Maluku Utara menggantikan mendiang suaminya Benny Laos yang meninggal dalam peristiwa kecelakaan speedboat yang terbakar di pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, pada 12 Oktober 2024 lalu. 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara (Malut) memberikan waktu tujuh hari bagi partai politik pengusung calon gubernur Malut nomor urut 4, Benny Laos, untuk mengusulkan pergantian calon.

Seperti diketahui, Benny Laos meninggal dunia saat speedboat-nya terbakar di Pelabuhan Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, ketika melakukan kampanye, Sabtu (12/10/2024).

Adapun pasangan cagub-cawagub Maluku Utara, Benny Laos-Sarbin Sehe mengikuti Pilkada 2024 diusung delapan partai politik (parpol), yakni Nasdem, Demokrat, PKB, PPP, PAN, Partai Gelora, PSI, dan Partai Buruh.

"Pemberitahuan secara resmi pada KPU Provinsi Maluku Utara dan disertai dengan akta kematian dari calon gubernur yang berhalangan tetap, dalam hal ini meninggal dunia," Divisi Teknis Penyelenggara KPU Maluku Utara, Reny SA Banjar, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (13/10/2024) malam.

Aturan ini sesuai dengan Pasal 54 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016, terkait pergantian calon yang berhalangan tetap, yang harus dilakukan 30 hari sebelum pemungutan dan perhitungan suara.

"Sehingga batas kami memproses itu secara mutatis mutandis adalah 27 Oktober. Jadi, ketika cagub pengganti cagub yang meninggal itu juga harus menyampaikan syarat dan persyaratan calon, seperti SKCK, ijazah, dan lain-lain," jelasnya.

Reni menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan penelitian administrasi dan perbaikan, sampai nantinya memenuhi syarat untuk dilakukan penetapan.

"Minus pendaftaran. Jadi tidak perlu pendaftaran lagi, cukup langsung menyerahkan dokumen administrasi berupa syarat calon, seperti keterangan pailit, keterangan tidak memiliki utang, surat pernyataan tidak pernah dipidana penjara, SKCK, dan ijazah," tambahnya.

"Kalau persyaratan calon itu melekat di partai politik pengusung, maka mereka harus menyampaikan persetujuan dan pendaftaran partai politik yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris dari partai politik pengusung," imbuhnya.

Apabila surat pemberitahuan dan akta kematian tidak diserahkan kepada KPU Maluku Utara, maka dianggap tidak ada pergantian.

Dengan demikian, calon akan dianggap gugur dengan sendirinya karena tidak ada pasangan calon.

Disepakati 8 Partai Pengusung

Ketua Tim Pemenangan Benny-Sarbin, Rahmi Husein, mengatakan, keputusan penetapan Sherly sebagai pengganti Benny telah disepakati bersama delapan partai pengusung. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap mendiang Benny.

“Keputusan ini juga untuk melanjutkan perjuangan Pak Benny Laos. Hasil rapat kami dari 8 pimpinan partai koalisi kemudian menyepakati mendorong Ibu Sherly Tjoanda, istri Benny Laos,” kata Rahmi, pada 14 Oktober 2024.

Profil Sherly Tjoanda

Sherly Tjoanda kelahiran Ambon 8 Agustus 1984. Dia menikah dengan Benny Laos pada tanggal 28 Mei 2005. Dari pernikahannya tersebut, mereka telah dikaruniai 3 orang anak.

Sherly dikenal sebagai sosok istri yang kerap mendampingi suami Benny Laos dalam agenda kampanye. Hal ini dapat terlihat dari berbagai unggahan di media sosial Instagramnya.

Sherly juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial di wilayah Maluku Utara. Istri dari mantan Bupati Morotai tersebut diketahui merupakan pembina Yayasan Bela Peduli.

Yayasan Bela Peduli merupakan organisasi sosial yang didirikan Sherly bersama Benny. Yayasan ini aktif memberikan bantuan untuk rumah-rumah ibadah dan korban bencana. Selain itu, yayasan ini juga berkontribusi memberikan dukungan finansial demi kemajuan bidang seni dan olahraga di Maluku Utara.

Tak hanya itu, Sherly juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Maluku Utara. HKTI merupakan organisasi yang bergerak di bidang agrikultur dan pengembangan pedesaan, dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Maluku Utara.
Baca juga :