Kadang sampe putus asanya saya pada orang-orang dekat saya yang jadi pengikut imad, saya hanya bilang padanya:
"Sampean ngga suka Habaib sebab punya pengalaman buruk dengan mereka itu ngga masalah bagi saya, seandainya kelak sampean sowan kepada Kanjeng Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan berkata jujur 'Ngapunten Kanjeng Nabi, saya dulu tidak suka kepada cucu Njenengan sebab diantara mereka pernah ada yang berbuat buruk ke saya'. Itu insyaAllah Kanjeng Nabi masih memaklumi dan memaafkan.
Tapi kalo sampe sampean tidak mengakui mereka sebagai cucu beliau, bahkan ikut-ikutan ngatai mereka sebagai Yahudi, menebarkan hoax dan fitnah tentang mereka, apalagi ikut-ikutan yang kemaren mengatakan anak zina, lalu ketika kelak sampean ditanya Kanjeng Nabi mau jawab apa? Sedangkan sudah banyak ulama yang menjelaskan masalah ini (kebenaran nasab) dengan ilmiah."
Saking gedegnya otak saya atas kepala batunya mereka.
Semoga kita dan keluarga kita dijauhkan dari virus berbahaya ini.
[Ahmad Atho]