[PORTAL-ISLAM.ID] Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS), yang bertujuan untuk menekan Israel agar mengakhiri pendudukannya atas tanah Palestina, mengumumkan bahwa raksasa pakaian olahraga Jerman Puma akhirnya mengakhiri kontraknya dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) setelah kampanye boikot yang berlangsung lama terhadapnya.
Menyambut keberhasilan pengembangan tersebut, Gerakan BDS mengatakan Puma akan mengakhiri sponsornya untuk IFA pada 31 Desember 2024.
“PUMA telah menjadi sasaran kampanye boikot global yang efektif sejak 2018, ketika 215 tim olahraga Palestina meminta perusahaan Jerman tersebut untuk mengakhiri sponsornya untuk IFA. IFA tidak hanya memasukkan tim-tim di permukiman ilegal Israel di tanah Palestina yang dicuri dalam liga resminya, tetapi juga secara aktif mengadvokasi untuk mempertahankannya, bersama dengan pemerintah Israel,” kata BDS dalam sebuah pernyataan, dilansir DailySabah (27/11/2024).
BDS melanjutkan dengan mengatakan bahwa Puma berada di bawah tekanan serius boikot, termasuk pendudukan kantor dan tokonya oleh para aktivis di seluruh dunia, sementara para atlet, tim olahraga, dan artis mengakhiri kontrak mereka dengan merek tersebut.
BDS mencatat bahwa seorang pengacara Puma secara tidak sengaja memberi tahu salah satu aktivisnya bahwa kampanye boikot tersebut membuat hidup mereka "sengsara."
"Kemudian, sebuah memo internal yang bocor memergoki PUMA berbohong saat mencoba meyakinkan mitra bisnis dan duta merek yang khawatir tentang keterlibatannya dalam rezim apartheid Israel."
Gerakan BDS mencatat bahwa kampanyenya merusak citra Puma dengan mengaitkannya dengan rezim apartheid Israel dan memutuskan untuk tidak memperbarui kontraknya dengan IFA.
"Kami berterima kasih kepada banyak kelompok di seluruh dunia yang bekerja tanpa lelah dan tanpa henti untuk memaksa PUMA mengakhiri keterlibatannya dengan rezim apartheid Israel dan dalam genosida Gaza," kata BDS.
(Sumber: DailySabah)