[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mendesak Presiden AS terpilih Donald Trump untuk menepati janji kampanyenya dan mengakhiri perang Israel di Gaza dan Lebanon.
“Kami ingin janji itu dipenuhi, dan Israel diminta untuk berhenti,” kata Erdogan saat jumpa pers dengan wartawan yang menemaninya dalam perjalanan ke Hungaria, menurut transkrip dari Kantor Kepresidenan Turkiye, Sabtu (9/11/2024).
“Saya yakin bahwa (jika) Trump menghentikan dukungan senjata ke Israel dapat menjadi langkah penting untuk menghentikan agresi Israel di wilayah Palestina dan Lebanon.”
Erdogan menyatakan keinginannya untuk mengakhiri kelanjutan kebijakan Presiden Joe Biden, yang menurutnya telah memperdalam kebuntuan di kawasan tersebut dan memperburuk konflik.
Setelah kemenangan telak Trump dalam pemilihan umum pada Selasa (5/11), Erdogan melakukan panggilan telepon dengan presiden terpilih tersebut untuk memberi selamat kepadanya atas keberhasilan kampanyenya.
“Terlepas dari semua tantangan dan tekanan, termasuk kasus hukum terhadapnya, Trump muncul sebagai pemenang,” kata Erdogan kepada wartawan.
Ia menggambarkan percakapan itu sebagai sesuatu yang tulus, dengan menyatakan bahwa Trump sedang makan malam bersama keluarga saat itu, dengan Elon Musk dan anak Musk hadir selama panggilan telepon tersebut.
“Kami membahas proses pemilihan umum dan kerja sama antara Turkiye dan Amerika Serikat. Ia juga menyampaikan pernyataan positif mengenai masa depan Turkiye,” imbuh Erdogan.
Selama panggilan telepon tersebut, Erdogan menyampaikan undangan kepada Trump untuk kunjungan resmi ke Turkiye.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada hari Kamis (7/11/2024) bergabung dengan para pemimpin Eropa untuk KTT Komunitas Politik Eropa di Budapest guna membahas keamanan internasional dan migrasi, serta tantangan yang ditimbulkan oleh kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.
Erdoğan diharapkan untuk menyampaikan pidato pada sesi KTT di ibu kota Hungaria, yang mempertemukan para pemimpin Uni Eropa, serta Inggris, kepala NATO Mark Rutte dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Agendanya: tantangan keamanan Eropa, yang paling utama adalah konflik Rusia-Ukraina, serta perang di Gaza dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, migrasi, perdagangan global dan keamanan ekonomi, semua isu tersebut menjadi sangat menonjol karena prospek masa jabatan kedua Trump.(*)