🔥 TULISAN INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK CALVIN VERDONK
Ketika Timnas Indonesia mencatatkan kemenangan bersejarah 2-0 atas Arab Saudi, sorotan mungkin jatuh pada gol-gol yang tercipta, tetapi di balik itu, ada cerita tentang kerja keras tanpa henti seorang pria yang tak pernah meminta panggung. Calvin Verdonk, nama yang tak asing, namun tak memaksa dirinya menjadi sorotan.
Di laga itu, Ia adalah nafas tim. Dari menit pertama hingga peluit akhir, Calvin berlari tanpa kenal lelah. Di tengah himpitan pemain lawan, ia menguasai bola, memotong serangan, dan kembali melaju, membawa bola menuju sepertiga akhir lapangan. Pada momen krusial itu, ia menunjukkan siapa dirinya.
Dengan langkah cepat, ia mengelabui satu, dua pemain Arab Saudi, dan sebelum kehabisan ruang, ia mengirimkan umpan sempurna. Bola meluncur indah, menemui kaki Marcelino Ferdinand, yang dengan tenang menyelesaikannya. Gol kedua tercipta, sebuah karya yang lahir dari kerja keras tanpa pamrih.
Namun, usai laga, saat rekan-rekan merayakan kemenangan dengan sorak dan unggahan media sosial, Calvin memilih diam. Tak ada unggahan berlebihan, tak ada keinginan menjadi bintang. Ia bukan orang yang sibuk mencari pujian. Baginya, lapangan adalah satu-satunya tempat untuk berbicara.
Calvin Verdonk bukan sekadar pemain. Ia adalah inspirasi—simbol dari kerja keras dan kerendahan hati. Tidak aktif di media sosial, jauh dari star syndrome, tetapi di lapangan, ia adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Untuknya, kemenangan adalah tentang tim, bukan tentang dirinya.
(fb Hideyoshi Kurosawa)