Berkah Keikhlasan Aminah Merawat Suami

Berkah Keikhlasan Aminah

Oleh: Muh. Nursalim

Nikah baru beberapa tahun suaminya stroke. Belum sempat punya anak. Si suami bisa sembuh tapi hanya 60 persen. Bisa berjalan tapi harus digandeng, bisa bicara tapi hanya dirinya yang paham, bisa makan tapi harus disuapi. Walhasil, tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Maka istri harus mencari nafkah untuk menghidupi dirinya dan suami. 

Mengeluh iya, tapi hanya sewajarnya. Lebih dari itu ia sangat gembira merawat suaminya. Padahal kalau mau, bisa saja ia mengajukan gugat cerai ke Pengadilan Agama. Ngapain pula ngurus suami yang tidak berguna. Tak bisa ngasih nafkah, tak bisa ngasih keturunan. Hanya menjadi beban dalam hidupnya.

Tidak. Aminah tidak menggugat cerai suaminya. Ia bekerja di sebuah perusahaan keuangan. Punya posisi yang mentereng. Manager area Jawa Tengah. Beruntungnya jarak kantor dengan rumahnya relatif dekat. Sehingga setiap rehat siang ia segera pulang untuk menyuapi suami dan mengurus keperluan lainnya. Kalau harus pergi ke luar kota untuk urusan kantor, ia ijin kepada pimpinan agar diperbolehkan mengajak serta suaminya. Karena kalau ditinggal di rumah tidak ada yang ngurusi.

Pimpinan selalu mendukung dan memberi semangat Aminah. Untuk suaminya apapun silahkan dilakukan. Yang penting tidak mengganggu pekerjaannya. Sang Direktur punya semacam firasat, bahwa perusahaan yang ia pimpin maju karena berkah Aminah. Bukan hanya karena wanita itu cakap dalam bekerja, tetapi lebih dari itu Allah ridha atas sikap dan laku Aminah kepada suami. Dan keridhaan itu nyiprat ke perusahaan.

Faktanya, perusahaan tersebut terus maju. Memperoleh berbagai penghargaan tingkat nasional. Bahkan di saat covid tiga tahun silam, bisnisnya tetap jalan dan tidak merumahkan karyawan. Padahal saat itu perusahaan sejenis banyak yang tumbang.

Manusia ikhlas seperti Aminah itu menerangi dunia. Terang dalam makna apa saja. Mudah urusannya. Hilang kendala hidupnya dan berkah Allah menghambur kepada orang di sekitarnya. Ini ditegaskan Rasulullah sebagai berikut.

شعب الإيمان للبيهقي - (ج 14 / ص 391)
عن جدي ثوبان ، قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : « طوبى للمخلصين أولئك مصابيح الدجى تتجلى عنهم كل فتنة ظلماء »

Dari kakekku, Tsauban, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Beruntunglah orang-orang yang ikhlas. Mereka adalah lentera-lentera di tengah kegelapan, yang setiap fitnah yang gelap gulita terhindar dari mereka." (HR Baihaqi)

Full senyum setiap ketemu orang. Menunjukkan dirinya bahagia. Bukan basa-basi atau pura-pura bahagia. Sikap seperti itu tidak lain karena wanita tersebut yakin seratus persen dengan ketentuan sang pencipta. Stroke bukan maunya suami. Sakit juga bukan pilihannya. Maka kalau faktanya harus seperti yang sekarang terjadi, mau apa lagi. Harus ikhlas dijalani. 

Aminah melakukan relasi dirinya dengan suami bukan hanya sebagai suami-istri. Tetapi ia jalin relasi dengan Allah. Sehingga kebaikan yang ia lakukan kepada suami itu semata-mata karena ingin mendapat ridha Allah. Sebab kalau murni relasi hanya antar manusia saja, sudah capek sejak dahulu. Kata orang fisika Relasinya dengan suami hanya 'resultan' saja dari relasinya kepad Allah. Sehingga ia bisa menikmati kebahagian yang luar biasa. Melebihi wanita-wanita yang punya suami normal.

Energi bahagia dari Allah itulah yang bisa melentingkan dirinya. Juga merembet ke perusahaan di mana ia bekerja. Sebagai wujud terima kasih perusahaan kepada Aminah dan karyawan, mereka semua mendapatkan bonus tour ke beberapa negara Asia. Aminah menjadi bintangnya. Ia berangkat dengan suaminya. Dapat dibayangkan betapa repotnya. Naik turun pesawat harus menggandeng suami sambil membawa koper, naik turun kapal, bus, kereta dan semua moda transportasi juga demikian. Belum lagi saat harus berjalan beberapa kilometer untuk menelusuri situs sejarah Malaka di negeri jiran.

Orang-orang memandangnya kasihan. Tetapi Aminah melakoni dengan penuh kebahagiaan. Ia sering gojekan dengan sang suami, tanpa ada yang tahu keduanya sedang bicara apa. Karena hanya dua sejoli itu yang mengerti. Yang pasti semua bahagia kecipratan berkah keikhlasan Aminah.

(*fb)

Baca juga :