YANG PERLU DICONTOH DARI CHINA

Ketika negaranya 'berperang' dengan AS dan sekutunya, bertubi-tubi disanksi, diboikot dan difitnah, rakyat RRC berbondong-bondong meninggalkan produk-produk AS dan yang terafiliasi dengan AS. 

Mereka tidak peduli lagi dengan gengsi. iPhone ditinggal, mereka beralih ke produk Huawei, karya anak bangsa sendiri. Mereka tidak malu memakai sepatu merek Niki atau Adibas selama itu produk asli dalam negeri.

Rakyat RRC tidak peduli. Kecintaan pada negara di atas segalanya. Gengsi nomor sekian. 

Saat warga negara-negara di Asia mulai mengadopsi gaya hidup kebarat-baratan, bangga dengan produk-produk barat, rakyat RRC tetap setia pada warisan leluhur, di manapun mereka berada. 

Jika ada yang mereka adopsi dari dunia barat, hanya teknologi dan pendidikan. Selebihnya, mereka bangga dengan bahasa, budaya, dan gaya hidup mereka sendiri.

Ngapain membiayai negara yang memusuhi bangsamu?

Itulah yang membuat RRC menjadi negara besar dan disegani.

Sementara di "Konoha", yang pemimpinnya kalau di depan kamera bergaya bak pemimpin paling miskin di dunia, bersepatu seharga 120 ribu, kemeja 100 ribu, celana 150 ribu, tetapi istrinya mengapit tas Hermes berharga ratusan juta, memakai sepatu Louis Vuitton puluhan juta, dan anak-anaknya ke mana-mana naik jet pribadi, bermimpi akan jadi negara emas 20 tahun ke depan.

Mimpi doang sih. Gimana mau maju kalau pendidikan mahal dan produk-produk berteknologi tinggi semuanya beli dari luar, bukan bikinan sendiri.

(Wendra Setiawan)

Baca juga :