Perbandingan

Perbandingan

By Tere Liye

Mari kita bandingkan diksi karangan bunga BEM FISIP Unair vs Fufufafa. Agar kita itu ayolah, semakin dewasa.

1. Apakah Prabowo penculik mahasiswa? Iya. Prabowo mengakuinya (lewat Budiman Sudjatmiko). Lagian, ini tuh lucu, 2014 dan 2019 Wiranto dkk ngomong habis-habisan fakta-fakta ini. Tapi begitulah, 2024, bahkan PSI pun pura-pura lupa. Kita bisa berdebat soal: Prabowo patriot, dia melakukannya agar negara kita tertib saat itu. Tapi mau kamu jungkir balik, silahkan cek fakta-faktanya.

2. Jenderal bengis? Tergantung. Subyektif. Tanya ke anak buahnya, bisa beda. Tanya ke korban penculikan, mbuh. Sama dengan ngasih nilai 11 dari 100, itu subyektif. Tapi, penilaian subyektif tidak bisa kamu pidanakan. Masa' bilang, 'Temen sy pelit.' Dipenjarakan?

3. Ketua Tim Mawar? Lihat poin 1. Nah, karena kasus ini tidak pernah disidangkan secara terbuka, beginilah jadinya, tidak pernah jelas. Coba disidangkan gitu loh.

4. Profesor IPK 2,3? Penyebutan Profesor adalah satire, nyindir. IPK 2,3? Mbuh, tanya ke ybs, berapa IPK-nya?

5. Rahim haram konstitusi? Duh Gusti, Ketua MK jelas-jelas dinyatakan melanggar kode etik, mengubah peraturan pencalonan wapres. Tapi kalau kamu mau denial, silahkan.

6. Mulyono: Bajingan Penghancur Demokrasi? Satire. Jelas nyinyir kelas berat. Tapi coba cek, apakah demokrasi kita itu membaik atau memburuk? Amplop, sembako, bansos. Belum lagi dinasti politik. Bisa diperdebatkan. Tapi kamu mau mempidanakan satire? Lebay.

Sekarang mari bahas fufufafa:

1. Istri cerai? Hanya Ibu Titiek dan Pak Prabowo yang tahu status perkawinan mereka. Dan itu bukan urusan siapapun.

2. Anak homo? Nah, ini serius sekali. Ini tuduhan. Menuduh orang lain homo itu seharusnya disertai bukti-bukti. Dan lihat poin 1, masalah ini juga bukan urusan siapapun.

Dear netizen, kita baru bahas 1 postingan fufufafa loh ini. Nah, jika kamu terganggu, menilai diksi BEM Fisip Unair ini kasar, kok kamu tdk terganggu dgn fufufafa? Kok kamu mingkem, pura-pura tdk lihat?

BEM Fisip Unair ini masih muda, pun sama dengan fufufafa, mereka memang masih harus belajar. Biar semakin matang, dewasa. Jika satu diabaikan, maka mbok ya yg lain kamu abaikan sj. Nggak usah sok paling bermoral.

*Tere Liye

Baca juga :