OHH....


OH...

Mungkin karena saking seringnya, kita sekarang biasa saja ketika mendengar KPK menangkap Pejabat.

Rakyat kita malah lebih heboh dan lebih tertarik untuk mengikuti berita "Drama" keributan antara Nikita Mirzani dan anaknya.

"Pejabat ditangkap KPK? Ya biasa. Mungkin karena lagi apes aja."

Saya yakin mayoritas rakyat kita sependapat dengan pernyataan di atas.

Artinya secara tidak langsung, kita semua meyakini, bahkan sudah pada tahap memaklumi, hampir semua Pejabat di Negeri ini pasti Korupsi.

Logika sajalah...

Berapa gaji Bupati, Walikota dan Gubernur?

Anggap saja mulai 300 juta sampai 1 miliar setiap bulan. Artinya "cuma" 30-60 miliar selama 5 tahun. Padahal untuk maju kadang keluar sampai 2-3 kali lipat!

Sudah jadi rahasia umum juga kalau mau mendapatkan jabatan di Pemerintahan harus "beli". Bahkan mau masuk ASN juga mesti "bayarkan?"

Lah, mau masuk kerja jadi Security Pusat Perbelanjaan aja harus "bayar". Ha..ha..ha...

Jadi sepanjang bangsa kita masih permisif terhadap perilaku Korupsi, maka selama itu bangsa kita akan berputar di lingkaran Negara berkembang.

Semoga kedepan, begitu rakyat kita mendengar ada Pejabat yang korupsi, kita semua serentak menghujat, mencaci, dan memaki pelakunya.

Kita bully sampai keluarga besarnya malu. Sampai istri atau suaminya minta cerai. Sampai anak-anaknya minta dicoret dari KK.

Kita bongkar apa Partai dan siapa kawan-kawannya. Kita permalukan sampai si Koruptor merasa malu dan menyesal telah dilahirkan ke dunia.

Bukannya rakyat kita jago membully?

Kenapa tidak kita mamfaatkan demi pemberantasan Korupsi.

Buat KPK, kalau ada operasi tangkap tangan, tolong pelaku jangan dipakaikan topi dan masker. Pajang dan kita permalukan. Bila perlu diarak bugil!

Binatang kok dimanusiakan?

(By AZWAR SIREGAR)

Baca juga :