Pemerintah zolim
Saya betul-betul sedih membaca berita ini.
Kasus ini sederhana saja. Mat Solar, pemeran sinetron Bajaj Bajuri, punya tanah. Lantas, pemerintah mau bangun tol dong. Negosiasi harga tanah tidak ketemu. Pemilik tanah minta A, pemerintah maunya B. Masuk ke pengadilan.
TAPI, pemerintah bisa menggunakan senjata pamungkas: 'tanah konsinyasi'. Artinya apa? Itu tanah tetap diambil utk bangun tol, biar tdk menghambat proses pembangunan, lantas uang ganti rugi dititipkan ke pengadilan. Sampai pengadilan memutuskan. Baru bayar.
Nah, yang membuat sedih adalah, wahai Bedebah, itu kasus sejak 2019. Itu tol sudah jadi, kinclong, tol yang muahal, kenapa proses pengadilan belum selesai-selesai juga?
Mat Solar itu bukan pengemplang, bukan penjahat, bukan bajingan. Dia simpel punya tanah, hak dia. Kamu pakai tanahnya buat bangun tol. Kok bisa 5 tahun ganti ruginya belum beres? Itu duit yg dititipkan dipegang siapa? Maknyuuus banget loh bunganya. 5 tahun, beliin SBN saja, itu bisa tumbuh jadi berapa duitnya?
Nah, kalau kamu berlindung dengan alasan: administrasi, birokrasi, wah wah, sudah biasa memang. Saya saja ngisi acara di kementerian, lembaga pemerintah, mereka nggak bayar fee-nya, biasa deh: administrasi belum selesai. Dokumen-dokumen belum dikirim. Ajaib memang. Kamu SEHARUSNYA beresin administrasinya, dalam kasus Mat Solar ini, kamu ambil inisiatif agar pengadilan segera selesai.
Mat Solar itu bukan penjahat. Dia justeru sedang sakit, butuh duit utk berobat. Tapi kamu dgn santainya bilang: 'Oh, itu tanah konsinyasi, nunggu pengadilan dulu deh, nanti kami bayar'. Jika pengadilan sampai 10 tahun, lantas ternyata diputuskan dgn harga 10 tahun lalu. Najis banget deh. Itu duit sdh disimpan dimanalah, saat dibayarkan nilainya sdh beda dgn 10 tahun lalu.
Malu-lah sedikit kalau ngaca! Elu kira kelak di akherat, Tuhan akan peduli dgn administrasi? Nggaaak. Pengadilan akherat selalu tentang substansi. Nggak bisa kamu akal2in. Dan kamu catat baik2, korban kasus pembebasan tanah ini buanyak. Presiden-mu bergaya bilang 'ganti untung', realitasnya terbalik sekali. Lelet, lama, muter2, dan belum tentu juga nilainya memang untung.
(By Tere Liye)