Kualitas anak-anak sekolah jaman sekarang... separah inikah?


Saya benar-benar dibuat terheran-heran oleh anak-anak kelas XII (kelas 3 SMK) jurusan Administrasi Perkantoran yang PKL di kantor.

Mau saya ajari fungsi Excel sederhana seperti SUM, AVERAGE, MIN, MAX, COUNTIF, dll. Tapi pas saya uji operasi hitungan sederhana aja mereka masih salah.

Saya tanya berapa 6 + 8, mereka jawabnya 12. Saya tanya berapa nilai rata-rata dari 6 dan 8, mereka jawab nggak tahu. Katanya mereka nggak suka pelajaran Matematika.

Lebih parah dari itu, saya suruh baca bilangan 101.500 mereka masih belepotan bacanya.

Padahal niat saya, sebelum saya ajari mereka tentang fungsi-fungsi Excel, terlebih dahulu saya ingin memastikan bahwa mereka memahami konsep dasar operasi hitungan di balik fungsi-fungsi tersebut.

Tapi ternyata sebelum saya mengajarkan fungsi Excel kepada mereka, materi yang saya ajarkan harus mundur jauh ke belakang, yaitu pelajaran Matematika SD.

--------------

Kemudian saya pernah tugaskan mereka membuat presentasi Powerpoint sesuai dengan topik yang saya berikan. Setiap orang saya beri topik yang berbeda-beda. Saya suruh mereka cari bahannya di Google.

Sampai besok saya tunggu belum jadi-jadi. Ternyata cara mereka bekerja adalah dengan cara buka-buka artikel di Google, mencatat materinya di kertas kosong dengan pulpen, kemudian mereka ketik ulang catatan itu di Powerpoint.

Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.

Ternyata mereka nggak paham fungsi copy-paste. Sangat mind-blowing sekali.

Padahal mereka punya smartphone yang paket datanya selalu nyala 24/7. Dipakai ngapain aja smartphone mereka selama ini.

Bener dah, mereka ini mangsa yang sangat empuk bagi gerakan pembodohan massal seperti keyakinan Bumi Datar, teori konspirasi, bisnis MLM bodong, pinjol, judol, dll di masa-masa mendatang.

------------------

Bukan hanya mengalami keterbelakangan di bidang akademik, namun mereka juga sering kedapatan menunjukkan etika yang buruk.

Sering sekali mereka kepergok menaikkan kaki ke atas meja, berjoget-joget Tik-tok di ruang pelayanan masyarakat, ketawa-ketiwi dengan suara keras di lobby kantor, tiduran di lantai ruang kerja, dll.

Saya yang ditunjuk sebagai mentor mereka sampai kebingungan mencari potensi unggul apa yang mereka miliki untuk bisa dikembangkan dan diberdayakan.

(Anas Baihaqi)

Baca juga :