Kok Magelang, bukan di IKN Nusantara?

Magelang, bukan IKN Nusantara

Menarik memperhatikan menteri-menteri, wamen dan kepala/wakil badan diangkut Prabowo pakai Hercules ke Magelang untuk digembleng setelah dilantik di Istana.

Tapi ada yang menarik soal pemilihan tempat ini. Kenapa Magelang? Kenapa bukan IKN?

Kita melihat betul bagaimana IKN setengah tahun menjelang Jokowi LENGSER, luar biasa puja pujinya. Jokowi bolak balik ke IKN demi memastikan pembangunan apapun bisa diresmikan sebelum pensiun.

Logikanya, IKN mestinya akan jadi kantor baru bagi Prabowo/Gibran atau beberapa menteri. Ada banyak menteri/badan baru yang belum punya kantor, mestinya IKN siap menampung, karena katanya beberapa kantor dan rumah menteri sudah selesai dibangun disana.

Pun demikian dengan retreat ala militer yang diadakan di Magelang. Mestinya Prabowo menyelenggarakan di IKN sebagai promosi Ibukota baru dan memastikan program keberlanjutan itu benar-benar dilakukan oleh Prabowo.

Memilih IKN sebagai tempat penggemblengan menteri-menteri juga secara psikologis pertanda Prabowo yakin bahwa IKN tidak akan MANGKRAK dan ada OPTIMISME disana.

Jika alasannya soal fasilitas, justru di IKN lah menteri-menteri benar-bener bisa merasakan tidur di tenda dalam suasana hutan, bukan di Magelang dengan rumput yang tertata ala lapangan golf dan tenda-tenda mewahnya.

Magelang, Lembah Tidar jelas lebih menarik dan gak bikin ribet. Prabowo bisa bernostalgia disana semasa pendidikan Akademi Militer waktu masih muda.

Jiwa Leadershipnya dibangun disana. Prabowo lebih suka suasana masa lalu, dibandingkan dengan berjuang untuk masa depan IKN.

Ya, masing-masing presiden punya selera. Tapi dengan tidak memilih IKN, makin yakin jika IKN bukan prioritas Prabowo.

Soal membangun disiplin, mereka-mereka (menteri-menteri itu) bukan anak-anak remaja lagi yang bisa ditempa. Mereka orang-orang tua yang sudah punya jati diri, apalagi banyak dari partai-partai politik.

Jika dalam habbitnya sudah suka KORUPSI, Kolusi dan Nepotisme, tentara-tentaraan di Magelang akan SIA-SIA. Mustahil mengubah watak mereka-mereka.

(By Jhon Sitorus)

Baca juga :